Superball
ADA-ADA SAJA, Presiden Juventus Dicap Pembohong Melebihi Vladimir Putin, Begini Komentarnya
Presiden klub Juventus, Andrea Agnelli, memberikan responsnya setelah dicap lebih pembohong daripada Presiden Rusia Vladimir Putin.
TRIBUNJABAR.ID – Presiden klub Juventus, Andrea Agnelli, memberikan responsnya setelah dicap lebih pembohong daripada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ungkapan yang mengatakan demikian kepada Andrea Agnelli berasal dari mulut Presiden LaLiga, Javier Tebas.
Javier Tebas mengungkapkan hal itu setelah pembicaraan seputar European Super League (ESL) alias Liga Super Eropa kembali muncul ke permukaan.
Sosok yang memimpin kebangkitan European Super League ini adalah Presiden Juventus Andrea Agnelli.
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia: AC Milan dan Inter Milan Wajib Waspada, Juventus Dekati 3 Besar
Andrea Agnelli mengumumkan proyek Liga Super Eropa pada acara Bussiness of Football Summit Financial Times di London, Kamis (3/3/2022) waktu setempat.
Keinginan Andrea Agnelli ini sejatinya mendapat kecaman dari Presiden UEFA Aleksander Caferin.
Aleksander Caferin mengatakan bahwa ia sudah muak dengan ide pembentukan ESL ini.
“Dengar, pertama mereka meluncurkan ide omong kosong mereka di tengah pandemi. Sekarang, mereka berencana meluncurkan ide lain di tengah perang (Rusia-Ukraina,” kata Caferin.
Baca juga: Inter Milan seperti Lupa Cara Mencetak Gol dalam 403 Menit, Begini Komentar Simone Inzaghi
“Apakah saya harus berbicara banyak tentang orang-orang itu?"
"Mereka jelas hidup di belahan bumi lain,” tuturnya.
“Sementara kami menyelamatkan pemain bersama dengan pemangku kepentingan lainnya dan bekerja untuk membantu dalam situasi yang mengerikan, mereka malah mengerjakan proyek itu,” ujarnya.
Ide Liga Super Eropa yang dimotori oleh Barcelona, Real Madrid, dan Juventus juga mendapat protes keras dari Presiden LaLiga, Javier Tebas.
Javier Tebas bahkan sampai mengatakan bahwa Agnelli dan para pimpinan klub-klub tersebut lebih banyak berbohong ketimbang Vladimir Putin.
“Mereka telah membuat UEFA dan Premier League sebagai musim yang pertumbuhannya bertentangan dengan model mereka."
"Kami tahu ini, kami punya informasinya,” kata Javier Tebas, dikutip dari Goal International.
