Coppa Italia
AC Milan dan Inter Milan Imbang Tanpa Gol, Rossoneri Bisa Ulang Kesuksesan Liga Champions 2003
AC Milan diuntungkan dengan hasil imbang melawan Inter Milan pada leg pertama semifinal Coppa Italia.
TRIBUNJABAR.ID - AC Milan diuntungkan dengan hasil imbang melawan Inter Milan pada leg pertama semifinal Coppa Italia.
Rossoneri bisa mengulang kisah sukses pada Liga Champions 2003.
Laga AC Milan vs Inter Milan pada leg pertama semifinal Coppa Italia 2021-2022 berakhir tanpa pemenang.
Laga bertajuk Derby della Madonnina yang digelar di Stadion San Siro, Rabu (2/3/2022) dini hari WIB, itu berakhir imbang tanpa gol.
Baca juga: AC Milan Ditahan Imbang Inter Milan, Stefano Pioli Mengaku Kecewa Berat: Kami Pantas Menang
Hasil imbang ini ternyata membuat pelatih AC Milan Stefano Pioli kecewa.
Dia menilai bahwa timnya pantas menang.
“Milan bermain bagus dan pantas mendapatkan hasil yang lebih baik," ucap Pioli, dikutip dari Football Italia.
"Namun, jika melihat laga ini berformat dua leg, ini hasil yang cukup bagus, meski saya berpikir kami pantas menang malam ini," imbuh Pioli.
Dilihat dari statistik resmi Coppa Italia, penguasaan bola relatif berimbang.
Baca juga: Barcelona Cetak 12 Gol di 3 Laga Terakhir, Ferran Torres: Kami Bakal Lebih Hebat Lagi!
AC Milan 49 persen, sedangkan Inter Milan 51 persen.
Akan tetapi, dari segi penciptaan peluang, AC Milan besutan Stefano Pioli lebih unggul dibanding Inter Milannya Simone Inzaghi.
AC Milan memproduksi 13 tembakan, dengan tiga di antaranya mengarah ke gawang lawan.
Di pihak lain, Inter Milan hanya menciptakan dua shots on target dari tujuh percobaan yang mereka lalukan.
Leg pertama memang berakhir imbang, tetapi hasil ini mutlak menguntungkan AC Milan.
Tugas AC Milan akan lebih ringan pada leg kedua.
Ya, pada leg kedua yang akan dilangsungkan di Stadion Giuseppe Meazza, 20 April mendatang, Milan bertindak sebagai tim tamu.
Jika skor pada pertemuan kedua berakhir imbang selain 0-0, AC Milan akan lolos ke final Coppa Italia berkat keuntungan gol tandang.
Baca juga: Piala FA: Liverpool dan Chelsea Berlaga Lagi Malam Ini, Middlesbrough Jadi Pembunuh Dua Raksasa
Cara ini pernah dilakukan AC Milan saat meladeni Inter Milan pada semifinal Liga Champions edisi 2002-2003.
Saat itu AC Milan menjadi tuan rumah lebih dulu pada leg pertama dan pertandingan berakhir dengan skor imbang tanpa gol.
Lalu, pada leg kedua, AC Milan Milan, yang bertindak sebagai tim tamu, menahan Inter Milan 1-1.
Skor imbang itu sudah cukup meloloskan AC Milan ke final Liga Champions berkat agresivitas gol tandang.
Pada musim tersebut, Liga Champions masih memberlakukan gol tandang.
Namun, aturan gol away sudah tidak berlaku mulai musim 2021-2022.
Inzaghi Beda Pendapat dengan Pioli
Berkebalikan dengan Stefano Pioli, pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, mengatakan bahwa hasil imbang sudah tepat bagi kedua tim.
“Ini bukan derbi yang spektakuler, tapi taruhannya besar sekali dan kita tidak boleh lupa bahwa pertandingan ini ditentukan dalam 180 menit,” kata Inzaghi, dikutip BolaSport.com dari situs resmi Inter Milan.
“Laga imbang ini adalah hasil yang adil, tapi kami harus menang bulan April nanti karena kami ingin lolos ke final dan merebut trofi."
“Kami sudah menjalani banyak laga dan harus menemukan kembali ketajaman kami, tapi kami akan terus berusaha.”
Inzaghi mengungkapkan bahwa penurunan performa Inter terjadi karena padatnya jadwal yang dijalani di berbagai kompetisi.
Hal ini juga memengaruhi fisik dan mental para pemainnya, dan ia akan berjanji untuk bisa kembali tampil apik bersama tim.
“Kami masih memiliki daya serang terbaik."
"Empat laga tanpa mencetak gol memang jadi masalah besar, tapi kami akan segera kembali membobol gawang lawan,” ucap Inzaghi.
“Saya rasa wajar kalau kami sedikit menurun."
"Kami menghadapi jadwal yang padat pada bulan November, Desember, dan Januari.”
“Kami tidak bermain sebagus dulu."
"Pada derbi belum lama ini di liga, kami tampil bagus selama 75 menit tapi akhirnya kalah, dan sekarang mungkin kami masih berusaha pulih."
“Kedua tim kurang tajam hari ini."
"Hasil laga ditentukan oleh momen-momen tertentu, dan malam ini kedua klub bermain dengan menahan diri.”
“Taruhan yang besar juga tidak membantu karena semua ingin masuk final."
“Kami sedang berusaha memulihkan fisik dan mental, dan kita sebaiknya tidak menilai penampilan pemain secara individu.”
“Memang tidak mudah kalau kita harus memainkan begitu banyak laga berturut-turut.”
“Tampil pada 36 laga sampai dengan tanggal 1 Maret mungkin sudah jadi rekor tersendiri dan kami masih punya satu laga di tangan.”
“Kami ingin terus bersaing di semua lini. Robin Gosens dan Joaquin Correa sudah bisa tampil dan mereka akan membantu kami,” tutur Inzaghi. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/rafael-leao_ac-milan-vs-inter-milan-232022.jpg)