Cuaca Ekstrem Masih Intai Jawa Barat, Kantor SAR Bandung ''Pasang Telinga''
Selain menyiagakan personel, Kantor SAR Bandung mengutakan kolaborasi dengan mitra kerja Basarnas, yakni TNI dan Polri.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG- Kantor SAR Bandung siaga 24 jam menghadapi cuaca ekstrem di Jawa Barat. Cuaca ekstrem bisa memicu bencana alam, bahkan cuaca ekstrem sendiri adalah sebuah bencana.
"Kita rasakan bersama di Jawa Barat, hari-hari ini kita jarang melihat matahari pagi. Kami siap siaga, menyiapkan personel kami untuk antisipasi bencana alam," kata Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah, di Kantor SAR Bandung di Cimanggung, Sumedang, Selasa (1/3/2022).
Selain menyiagakan personel, Kantor SAR Bandung mengutakan kolaborasi dengan mitra kerja Basarnas, yakni TNI dan Polri.
"Kami mengimbau ke mitra kami untuk selalu siap siaga dengan potensi ancaman bencana di daerah," ujarnya.
"Setiap sore di tiap kabupaten kota gali informasi (tentang kebencanaan)," kata Deden Ridwansyah.
Baca juga: Seminggu Ini Harga Berbagai Jenis Cabai Naik, Petani Sebut Akibat Cuaca Ekstrem dan Serangan Hama
"Pasang telinga" itu mesti dilakukan agar informasi terkain bencana yang membahayakan jiwa manusia segera sampai ke Basarnas dan personel bisa bergerak cepat.
Semakin cepat response time, semakin besar kemungkinan jiwa orang dalam bahaya terselamatkan.
"Itu (pasang telinga) untuk bagaimana kita meningkatkan respons time, kita jalani itu. Kalau terjadi, kami bisa respons cepat," kata Deden.
Deden mengaku peralatan di Kantor SAR Bandung yang masih kurang memadai baik soal kuantitas maupun kualitas. Celah-cela itu bisa tertutupi dengan kolaborasi kuat antar-stakeholder atau pemangku kepentingan.
"Kami maksimalkan (peralatan yanga ada), saling melengkapi, saling menutupi (dengan lembaga mitra), bukan hanya mudah diucapkan, tapi kolaborasi itu diimplementasikan di lapangan," katanya.