Presiden AS Joe Biden Tak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina, Zelensky Merasa Sendiri Perangi Rusia
Kondisi perang Rusia di Ukraina tidak akan membuat Joe Biden Presiden Amerika Serikat kirim pasukan bantu Ukraina.
TRIBUNJABAR.ID- Kondisi perang Rusia di Ukraina tidak akan membuat Joe Biden Presiden Amerika Serikat kirim pasukan bantu Ukraina.
"Itu tidak berubah (keputusan tidak mengirim pasukan AS ke Ukraina)," kata Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip dari Anadolu Agency.
Jen Psaki mengatakan, respon Amerika Serikat terhadap perang Rusia di Ukraina tidak dengan mengirim pasukan AS, melainkan dengan langkah ekonomi.
Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengancam agar negara lain tidak ikut campur dan untuk tidak menghalangi invasi Rusia di Ukraina.
"Kami tidak melihat adanya peningkatan ancaman dalam hal itu saat ini," katanya.
Hanya saja, yang pasti, Psaki memastikan bahwa AS akan memberikan bantuan kemanusiaan pada Ukraina.
"Dalam hal bantuan kemanusiaan, kami telah menjadi penyedia bantuan kemanusiaan terbesar ke
Ukraina. Kami telah memberikan lebih dari $52 juta (sekira Rp 148 miliar) dalam bantuan kemanusiaan ke Ukraina dalam satu tahun terakhir. Selama beberapa minggu terakhir, kami telah memberikan dana dan pasokan tambahan untuk organisasi kemanusiaan," tambahnya.
137 Tewas
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, 137 warganya tewas dalam serangan Rusia di hari pertama invasi.
Sebanyak 137 korban yang tewas adalah para warga sipil dan tentara militer. Zelensky mengatakan, negaranya seperti dibiarkan sendiri dalam memerangi Rusia.
Dia menyebut korban tewas adalah "pahlawan" dalam sebuah video pidatonya pada Kamis (24/2/2020). Selain korban tewas, Zelensky juga mengatakan ada 316 orang yang terluka.
"Mereka membunuh orang dan mengubah kota yang damai menjadi target militer. Itu busuk dan tidak akan pernah dimaafkan," kata Zelensky, merujuk pada pasukan Rusia, dikutip dari Al Jazeera.
Sementara, kondisi di Rusia juga tak kalah bergejolak.
Polisi Rusia menangkap hampir 1.400 orang dalam protes anti-perang yang digelar di kota-kota di seluruh negeri setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.
"Lebih dari 1.391 orang telah ditahan di 51 kota," kata OVD-Info pada hari Kamis, yang melacak penangkapan pada demonstrasi oposisi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/perang-rusia-ukraina-2.jpg)