Awal Mula Rusia Serang Ukraina, Ukraina Ingin Jadi Anggota NATO, Rusia Emosi
Pada Januari 2021, Presiden Ukraina mendesak Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk membiarkan Ukraina bergabung dengan NATO.
TRIBUNJABAR.ID - Ukraina kini sedang dalam kondisi mencekam dan berbahaya.
Kondisi mencekam tersebut disebabkan Rusia yang memulai serangan militer skala besar di Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) kemarin.
Dikutip dari Instagram @bbcnews, serangan Rusia ke Ukraina telah menyebabkan adanya ledakan di dekat kota-kota besar di Ukraina.
Serangan rudal dan ledakan telah dilaporkan di beberapa bagian Ukraina, termasuk Ibu Kota Kyiv dan Kharkiv sejak kemarin.
Kyiv juga menjadi kota yang terkena bom pertama sejak Rusia melancarkan serangan militer ke negara itu.
Serangan tersebut menyebabkan sejumlah orang terluka dan kehilangan tempat tinggal.
Di Kyiv juga sempat terjadi kemacetan panjang.
Hal ini karena penduduk Ukraina meninggalkan kota itu setelah pasukan Rusia melancarkan serangannya.
Beberapa penduduk Ukraina mencoba melarikan diri ke barat.
Beberapa warga juga mencari perlindungan di stasiun metro bawah tanah.
Sementara yang lain berusaha melarikan diri dengan kereta api dan bus atau dengan mobil, setelah wilayah udara Ukraina ditutup untuk penerbangan sipil.
Orang-orang mengantre di ATM untuk menarik uang karena kekhawatiran mereka terhadap serangan lanjutan dari Rusia.
Serhiy Nykyforov, juru bicara Kepresidenan Ukraina mengatakan, Rusia mengandalkan kepanikan besar di Ukraina dan meminta orang-orang "untuk tetap kuat".
Ukraina telah mengumumkan darurat militer sejak terjadinya serangan tersebut dan telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia.
Dikutip dari bbc.com, pasukan Rusia melanjutkan serangan skala penuh di Ukraina, karena militernya menyerang negara itu dari utara, timur dan selatan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/tank-rusia-ditembak.jpg)