Lawan PSM Makassar, Persib Bandung harus Kembali ke Khittah: Main Dengan Ciri Khas Tiki Taka
Persib harus kembali ke khitah, bermain tiki taka saat melawan PSM Makassar. Selain sebagai strategi, cara itu juga terbukti manjur
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Mega Nugraha
Overan bola pendek dari Marc Klok ke Esteban Vizcarra lalu Mohammed Rashid itu begitu cepat dan tepat. Rashid yang menerima umpan bola pendek, langsung menceploskan bola ke gawang Persita.
Catatan Tribun di babak pertama, sedikitnya ada lima skema serangan dengan bola pendek di area pertahanan lawan. Satu kali berbuah gol, satu lagi berbuah peluang dan tiga sisanya, meski dimentahkan lawan, namun sajian yang dipertontonkan begitu menarik.
Skema penyerangan bola pendek atau dalam istilah bernama tiki taka atau total football. Skema itu jadi kunci kemenangan Persib.
Posisi Wander Luiz dan Ezra Walian dan Geoffrey Castillon di babak kedua, dengan skema serangan tersebut, membuat fokus pemain bertahan lawan jadi terganggu.
Biasanya penyerang Persib ini selalu dijaga ketat Lawa karena jadi target man. Seperti yang tersaji di laga melawan Barito Putera. Suplai umpan crossing dari tengah ke Wander Luiz dan Ezra mendominasi. Tapi karena penyerang Persib dijaga ketat, skema itu tidak berhasil.
Di laga melawan Persita dengan skema serangan yang berubah, posisi striker justru tidak lagi jadi target man karena memerankan bola-bola pendek untuk membantu penyerangan.
Hasilnya, bukan striker yang menciptakan gol, melainkan gelandang serang, dalam hal ini, Mohammed Rashid.
Mantan pemain Persib Aji Nuprijal sepakat dengan hal itu. Dia melihat Persib mengurangi permainan long pass atau umpan panjang dari belakang ke depan.
"Kurangi permainan long pass dari belakang ke Wander Luiz karna support dari febry dan Vizcarra kurang, (lalu) bermain posision dari tengah ke depan lalu gunakan penetrasi dan bermain dari passing pendek pintar untuk membuat peluang" ujar Aji Nuprijal ketika diwawancarai Tribunjabar.id pada Sabtu (11/09/2021).
Dia juga sepakat bahwa dua gol dari Persib di laga melawan Persita sebagai buah dari skema serangan dengan umpan bola pendek.
"2 gol dan dapat peluang dari bola-bola passing dan 1v1 dengan aksiaksi-aksi pemain persib" tuturnya.
Kembali ke Khitah, Tiki Taka Ala Djanur Saat Skuat Juara
Djadjang Nurdjaman pelatih Persib Bandung era skuat juara ISL 2014 menekankan pentingnya permainan bola pendek dari kaki ke kaki karena itu adalah khitah (kembali ke asal) dari karakter permainan Persib.
Skema serangan dibangun dari bawah dengan permainan bola-bola pendek. Pada 2013, Djanur sapaan akrab Djadjang Nurdjaman mengakui bahwa permainan bola pendek itu jadi ciri khas Persib, setidaknya sejak dia masih jadi pemain era 1995 hingga dia jadi asisten pelatih.
"Karakter permainan Persib selama ini itu bermain bola-bola pendek dari kaki ke kaki. Dan saya ingin mengembalikan karakter itu," ucap Djanur saat itu.