Boneka Ikonik Jepang Versi Gadis Ngarot Buatan Warga Binaan Lapas Indramayu, Lucu-lucu dan Imut
Boneka ikonik Jepang yang terbuat dari kayu itu dilukis hingga menyerupai para gadis ngarot dan jejaka yang menjadi peserta adat tersebut.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU- Warga binaan di Lapas Kelas II B Indramayu kini sibuk membuat berbagai kerajinan tangan, termasuk membuat Boneka Kokeshi yang merupakan ikonik dari negara Jepang.
Bedanya, Boneka Kokeshi buatan warga binaan ini memadukan budaya lokal Indramayu, di antaranya adalah Ngarot.
Boneka yang terbuat dari kayu itu dilukis hingga menyerupai para gadis ngarot dan jejaka yang menjadi peserta adat tersebut.
Hasilnya, budaya khas Kabupaten Indramayu tampak lucu dan imut saat diterapkan dalam bentuk Boneka Kokeshi.
Kepala Lapas Kelas II B Indramayu, Beni Hidayat, mengatakan diangkatnya budaya Ngarot dalam Boneka Kokeshi ini demi lebih mengenalkan lagi kearifan lokal yang dimiliki daerah Pantura Jabar tersebut.
Baca juga: Disangka Boneka Menempel di Tempat Jemuran, Ternyata Hewan yang Dilindungi, Pawang Ular Lakukan Ini
"Konsep awalnya kami ingin mengangkat kearifan dan budaya lokal supaya Indramayu lebih terkenal lagi. Kami angkat budaya ini karena memang bagus, keren sekali," ujarnya kepada Tribuncirebon.com, Senin (21/2/2022).
Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas II B Indramayu, Ade Yosman, menyebut kerajinan Boneka Kokeshi yang dibuat warga binaan ini sudah berlangsung sekitar 1 bulan.
Mereka terinspirasi dari boneka khas negeri sakura tersebut untuk menonjolkan budaya lokal.
Boneka Kokeshi pertama kali di buat di wilayah Tohoki, tepatnya di Shinchi Shuraku pada masa kekaisaran Edo sekitar tahun 1600-1868.
"Mereka belajar secara otodidak dengan melihat gambar dan, setahu saya, di wilayah Ciayumajakuning khususnya tidak ada boneka seperti ini," ujar dia.
"Kami ingin menunjukan sesuatu yang berbeda karena kerajinan-kerajinan lain," ujar Ade Yosman.