Survei SMRC: Suara PDI Perjuangan di Jabar Masih Perkasa Meski Diterpa Kasus Arteria Dahlan

Meski sempat diguncang kasus Bahasa Sunda oleh Arteria Dahlan, suara PDI Perjuangan di Jabar masih perkasa.

Editor: Mega Nugraha
Tribunnews
logo PDIP 

TRIBUNJABAR.ID,JAKARTA- Meski sempat diguncang kasus Bahasa Sunda oleh Arteria Dahlan, suara PDI Perjuangan di Jabar masih perkasa.

Hal itu berdasarkan survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Partai, Gubernur, dan Presiden: Pandangan Publik Jawa Barat” yang dirilis secara online, Selasa (15/2).

Saidiman Ahmad, Manajer Program SMRC, dalam presentasi hasil surveinya menerangkan bahwa dalam simulasi semi terbuka 18 partai di Jabar, PDIP meraiih 16 persen suara.

Bersaing ketat dengan Gerindra dengan 14,8 persen suara. Urutan selanjutnya PKS 9,2 persen, Golkar 8,1 persen, Demokrat 5,9 persen dan PKB 5,1 persen.

"Sementara partai-partai lain ada di bawah 3 persen," kata Saidiman dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: PDIP Jabar Sebut Beredarnya Spanduk Umpatan pada Arteria Dahlan Sebagai Dinamika Demokrasi

Saidiman menerangkan, raihan 16 persen suara PDIP di Jabar merupakan angka yang meningkat dibanding dengan hasil pemilu 2019 yakni 14,3 persen.

Sedangkan ementara partai-partai lain cenderung menurun.

“Perolehan suara masing-masing partai masih terbuka kemungkinan untuk berubah, mengingat masih ada 32,7 persen masyarakat Jabar belum menentukan pilihan,” ujar Saidiman mengingatkan.

Adapun survei ini dilakukan melalui telepon dengan total sampel 801 responden. Sampel dipilih secara acak dari populasi warga Jabar yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon.

Wawancara dilakukan oleh tenaga ahli terlatih pada 5-8 Februari 2022. Pembobotan data dilakukan sehingga profil demografi sampel proporsional terhadap populasi hasil sensus.

Margin of error survei diperkirakan +/- 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Kasus Arteria Dahlan

Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono, menyebut ada pihak-pihak tertentu yang menyeret kasus Arteria Dahlan ke wilayah politik elektoral.

Baca juga: Saat Ceu Popong Diapeli Kader Jangkung dari PDIP Jabar, Diskusi soal Budaya Sunda

"Itu dinamika, wajarlah kalau permasalahan Arteria Dahlan itu sudah diseret-seret ke wilayah politik elektoral," kata Ono Surono saat dihubungi pada Sabtu (22/1/2022).

Kata dia, sentimen anti PDIP setelah kasus Arteria Dahlan itu menyasar suara pemilih PDI Perjuangan di Jabar yang pada Pemilu 2019 meraih 3,5 juta. Untuk saat ini, bisa saja tagar itu jadi pengaruh.

"Ya, pasti akan terpengaruh karena saya lihat ini (tagar SundaTanpaPDIP) sangat masif dilakukan oleh beberapa kelompok yang mempunyai kepentingan elektoral, tapi ya tentunya sekali lagi ini menjadi sebuah catatan PDI Perjuangan di Jabar untuk meningkatkan kinerjanya," ujar Ono Surono.

Meski begitu, Ono Surono mengaku masih optimistis PDIP mendapat suara dari masyarakat sunda. Setidaknya, kata dia, kedekatan PDIP dengan masyarakat, kelompok budaya dan seniman Sunda sudah terjalin.

"Permasalahan ini bukan karena kader PDIP Jabar, sehingga kita masih tetap optimis, dengan catatan harus kerja lebih keras lagi di bawahnya," katanya.

Pihaknya tidak akan melawan tagar yang saat ini ramai dengan tagar lagi. Tapi, Ia akan melawannya dengan kinerja.

"Kita tidak akan melawan tagar itu dengan tagar lagi, tapi dengan kerja. PDIP harus mewujudkan bagaimana menjadi partai yang nyunda, sopan santun dan punya kepedulian kepada rakyat," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diterpa Kasus Arteria Dahlan, PDIP Masih Nomor Satu di Jawa Barat Berdasarkan Survei SMRC, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved