PPKM Level 3 Lagi, Ganjil Genap di Pintu Tol Kota Bandung Kembali Diterapkan, di Lima Titik Ini

Ganjil genap akan diberlakukan lagi di pintu tol masuk ke Kota Bandung.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Nazmi A
Penerapan ganjil genap untuk kendaraan luar kota di gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/9/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menyusul penerapan kembali PPKM level 3 di Bandung Raya, sistem ganjil-genap kembali diberlakukan di lima gerbang tol pintu masuk Kota Bandung.

Ganjil genap diterapkan di Gerbang Tol Pasteur, Gerbang Tol Pasirkoja, Gerbang Tol Moh Toha, Gerbang Tol Kopo, dan Gerbang Tol Buahbatu.

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan kebijakan ini terpaksa kembali diambil untuk mengendalikan mobilitas masyarakat di Kota Bandung.

Namun, kata Ema Sumarna, sistem ini belum mereka terapkan setiap hari, melainkan hanya pada akhir pekan, yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Dengan kebijakan ini, kata Ema, pergerakan wisatawan yang masuk ke Kota Bandung terutama di akhir pekan diharapkan dapat dibatasi.

"Jadi, kunjungan tetap dilonggarkan, tapi jangan sampai masyarakat luar nantinya menyebarkan (virus Covid-19)," kata Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (9/2/2022).

Selain memberlakukan ganjil genap, Pemerintah Kota Bandung juga akan melakukan tes usap Covid-19 acak di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian seperti mal, tempat wisata, hotel, kafe dan pusat perbelanjaan.

"Jadi tes (swab) bukan hanya di tempat penyelengara pendidikan saja," ucapnya.

Ema mengatakan, penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung pada saat ini memang sudah terbilang tinggi, mendekati ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate Covid-19 adalah tidak lebih dari 5 persen.

Saat ini, kata Ema, angka konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung telah mencapai angka 2.420 kasus.

"Kenaikan angka kasus harian juga sudah tidak lagi satuan atau puluhan, tapi sudah ratusan. Satu hari kemarin sampai 500 kasus. Jadi kumulatif kita sudah di angka 4 persen yang kita ketahui bersama WHO menetapkan ambang batas 5 persen," kata Ema.

Menyikapi lompatan kasus yang masuk kategori super cepat ini, kata Ema, langkah antisipasi tentu mereka lakukan.

Terlebih, angka keterisian tempat tidur di rumah sakit juga sudah kembali menjadi 30 persen. Padahal, 2 bulan lalu yang masih di bawah 5 persen.

Untuk mempercepat penanganan, kata Ema, aparat kewilayahan harus lebih aktif di lingkungannya masing-masing.

"Saya mengingatkan kepada rekan kewilayahan, camat, lurah sebagai ketua gugus tugas (penanganan Covid-19 kewilayahan) untuk melakukan langkah optimal. Kuasai data kasus di wilayah. Tiap detiknya camat, lurah harus tahu yang kena berapa, penanganannya bagaimana, masuk rumah sakit atau isoman di rumah atau masuk tempat isoman di masing-masing kewilayahan," ujarnya.  

Ema juga meminta kepada aparat kewilayahan untuk lebih tegas kepada masyarakat dan tidak membiarkan ada potensi-potensi kerumunan di ruang-ruang publik.

"Yang utama adalah edukasi ke masyarakat dalam rangka penegendalian kegiatan masyarakat. Tidak boleh ada ruang berkerumun," ujarnya.

Terkait penutupan jalan, Ema juga menyerahkannya kepada aparat kewilayahan. Namun, untuk penutupan jalan ini, kata Ema, harus dibicarakan.

"Saya titip kepada Pak Camat karena di sana ada rekan Kapolsek, Danramil, tokoh masyarakat. Buat kesepakatan," ujarnya.

Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi, mengatakani mobil tindak pidana ringan (tipiring) akan kembali mereka berdayakan untuk menindak pelanggar protokol kesehatan dengan denda administrasi sesuai perwal.

"Biasanya momen weekend menjadi momen yang paling banyak adanya kerumunan, semisal di Alun-alun Kota Bandung atau Asia Afrika. Nah, kami bisa tentukan apakah dendanya ringan, sedang, atau berat tergantung dari petugas kelayakan dan kepatuhan di lapangan," ujarnya di Balai Kota Bandung, kemarin. "

Kalau sampai ada yang melawan ke petugas dengan fisik, tentu kami ada operasi gabungan dari TNI-Polri, maka bisa ditingkatkan sanksinya," katanya. (tiah sm/nandri prilatama/kompas.com)

Baca juga: Tinjau Tempat Isoman, Sekda Kota Bandung Sebut Setiap Wilayah Dipastikan Ada Ruang Isoman yang Layak

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved