2 Ekor Macan Tutul Berkeliaran di Dekat Permukiman, Warga Kuningan Resah, Ini yang Dilakukan BKSDA

Memasuki hari ketiga petugas BKSDA bareng warga Desa Padahurip, Kecamatan Selajambe, Kuningan Jawa Barat, masih melakukan pengawasan.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Hermawan Aksan
Dok TNGC
Foto ilustrasi macan tutul 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Memasuki hari ketiga petugas BKSDA bareng warga Desa Padahurip, Kecamatan Selajambe, Kuningan Jawa Barat, masih melakukan pengawasan.

Pengawasan itu sekaligus sebagai tindakan mitigasi terhadap ancaman macan tutul yang bebas liar di permukiman warga setempat.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Ciamis, Andi Witria, saat dihubungi ponselnya, Kamis (10/2/2022).

Andi mengatakan, tindakan mitigasi yang melibatkan warga adalah menerapkan kandang jebak serta perangkat pendukung lainnya, seperti sejumlah unit kamera pengintai di beberapa sudut tertentu.

Juga dilakukan jaga malam alias perindag serta sosialisasi tentang hewan liar dilindungi tersebut.

"Laporan yang baru kami terima, petugas dan warga sekitar masih melakukan mitigasi dengan penempatan kandang jebak yang dilengkapi pemasangan kamera CCTV. Tidak hanya itu, kami juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang hewan buas dilindungi tersebut," kata Andi lagi.

Menyinggug soal macan tutul sempat meresahkan warga, Andi mengatakan bahwa barisan kawasan alam Perhutani itu merupakan habitat hewan buas, termasuk macan tutul.

"Iya, kawasan Perhutani di sana memang di luar pengawasan BKSDA."

"Namun di sana juga terdapat habitat macan tutul," katanya.

Andi mengaku tidak tahu persis jumlah populasi macan tutul di kawasan Perhutani tersebut.

Namun dari kabar yang beredar, macan tutul itu diketahui ada dua ekor dengan usia berbeda.

"Macan tutul yang beredar di permukiman itu adalah anak dari pada induk Macan Tutul yang berada di kawasan tersebut," ujarnya.

Andi mengungkap, dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan menarik dan menyelesaikan upaya mitigasi di lokasi peredaran macan tutul di kawasan Perhutani yang tidak jauh dari lingkungan permukiman warga setempat.

"Kami menduga anakan macan tutul itu sudah bareng dengan induknya dan meninggalkan lokasi barisan hutan masyarakat dan Perhutani tersebut," ujarnya. (*)

Foto Andi Wiratria Kepala BKSDA Wilayah III Ciamis

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved