Mulai Hari Ini, Anak Sekolah di Cianjur Belajar Online di Rumah, Sampai Kapan?

Kepala Dinas Pendidikan Himam Haris membenarkan isi pesan tersebut sebagai langkah menekan angka penyebaran virus omicron.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Andri M Dani
Hari pertama PTM 100% di SMAN 1 Kawali Ciamis. Sebelum meninggalkan lingkungan sekolah usai jam pelajaran, siswa mencuci tangan. Mulai hari ini Rabu (9/2/2022) murid sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan taman kanak-kanak di Cianjur kembali belajar daring di rumah. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Mulai hari ini Rabu (9/2/2022) murid sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan taman kanak-kanak di Cianjur kembali belajar daring di rumah.

Hal tersebut menyusul surat edaran Kordik Cianjur tentang kebijakan pencabutan PTM 100 persen kepada sejumlah kepala sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) tidak dicantumkan.

Pembelajaran kembali diberlakukan secara daring sampai batas waktu tidak ditentukan.

Kepala Dinas Pendidikan Himam Haris membenarkan isi pesan tersebut sebagai langkah menekan angka penyebaran virus omicron.

"Betul adanya, surat tersebut untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus varian baru Covid 19," katanya di Cianjur, Rabu (8/2/2022).

Kasi kurikulum SD Disdikpora Cianjur M Sidik juga membenarkan adanya imbauan PTM dicabut hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Yah betul, dengan imbauan tersebut dan ditujukan kepada Kepala sekolah SD," kata Sidik.

Kasi kurikulum SMP Disdikpora Cianjur Silvi mengatakan, surat edaran resmi sudah dibuat.

"Surat edaran secara resmi sudah dibuat, imbauan semua baik tingkat SMP, SD dan TK," kata Silvi.

Silvi mengatakan, surat edaran diberlakukan hari ini.

"Berlaku mulai besok 09 Februari tahun 2022," ujarnya.

Di sisi lain salah satu kepala sekolah SD Bojongherang Ucu Fatimah mengaku telah menerima pesan singkat melalui sebuah aplikasi.

"Sudah saya terima, besok sudah bisa di mulai penerapan metode daring," katanya.

Ucu mengatakan, pihaknya kecewa dengan adanya pencabutan PTM 100 persen, namun demi mencegah penularan Covid 19 atau Omicron ia tak keberatan.

"Ya, tentu kecewa, tapi yah bagaimana lagi. Kesehatan siswa paling utama harus diperhatikan," katanya.(fam) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved