Atiqah Hasiholan Tiga Kali Tes PCR dalam Sehari, Hasilnya Kok Bisa Beda-beda? Begini Penjelasan Ahli
Melalui unggahan di Insta Story di akun pribadinya, Atiqah Hasiholan mengaku melakukan tes Covid-19 di tiga tempat berbeda dalam sehari.
TRIBUNJABAR.ID- Artis Atiqah Hasiholan mendapat hasil tes swab berbeda dalam sehari. Dua di antaranya tes PCR.
Soal hasil tes Covid-19 yang berbeda itu, ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo, punya penjelasannya.
Melalui unggahan di Insta Story di akun pribadinya, Atiqah Hasiholan mengaku melakukan tes Covid-19 di tiga tempat berbeda.
"Dalam 1 hari: PCR pertama – positif, Swab antigen – negatif, PCR kedua - negatif," tulis Atiqah Hasiholan dikutip dari akun @atiqahhasiholan, Senin (7/2/2022).
Tiga hari sebelumnya, hasil tes swab antigen istri Rio Dewanto itu selalu negatif Covid-19..
“Note: dari tiga hari sebelumnya setiap hari, 1x sehari swab antigen – negatif,” kata Atiqah Hasiholan.
Baca juga: Bobotoh Curiga Hasil Tes PCR, Minta Persib Bandung Aktif Tes PCR Sendiri
Ia mengaku tidak merasakan gejala Covid-19 sama sekali. Atiqah Hasiholan menjalani tes PCR karena tengah menyelesaikan sebuah projek.
"Btw yes enggak ada gejala... Cuma karena lagi intense ada kerjaan dan salah satu teman ada yang positif , jadi untuk saling ngejaga intens ngecek," tulis Atiqah Hasiholan.
Lalu, mengapa hasil tes swab bisa berbeda-beda meski dilakukan dalam satu hari yang sama?
Menjawab persoalan ini, ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo pun, angkat bicara.
Ahmad mengatakan, sebenarnya ada banyak sekali faktor yang bisa membuat kejadian serupa yang dialami Atiqah Hasiholan.
Hasil tes swab PCR atau antigen yang berbeda-beda dari tiga tempat berbeda mungkin juga akan dialami beberapa orang lainnya, karena beragam faktor.
Baca juga: Polemik Hasil Tes PCR Beda, Persib Ambil Langkah Ini, Dilakukan Sebelum vs Bhayangkara, LIB Setuju
Ahmad lebih fokus menjelaskan satu faktor yang membuat hasil tes yang berbeda-beda itu terjadi, yakni karena kondisi virus dalam tubuh orang-orang tersebut.
"Banyak faktor sebenarnya, salah satunya jumlah partikel virus yang ada, kalau sedikit ya bisa jadi tidak konsisten," kata Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022).
Jumlah partikel virus yang sedikit ini berkaitan dengan paparan virus yang barangkali baru terinfeksi di awal, atau orang tersebut sebenarnya sudah terinfeksi dan sedang berangsur sembuh dari infeksi.
"Sedikitnya jumlah virus, mungkin karena yang bersangkutan mengalami paparan virus di mana replikasi virus masih di awal infeksi atau di akhir fase clearance dari tubuh," jelasnya.
Virus korona termasuk kelompok virus RNA, yang merupakan salah satu jenis dari asam nukleat yang menjadi ciri bahwa virus dikategorikan sebagai makhluk hidup.
Disebutkan dalam beberapa jurnal ilmiah, kelompok virus RNA mengalami mutasi. Ketika virus korona menginfeksi satu tubuh inang, RNA-nya akan melakukan replikasi atau berkembang biak.
Saat ini diketahui bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 telah mengalami banyak sekali mutasi.
Baca juga: Kata Bos Persib Soal Polemik Hasil Tes PCR pada Tim Persebaya Surabaya
Dari banyak mutasi yang ada, sebagian besar termasuk varian Delta memiliki kemampuan bereplikasi, menginfeksi, dan fusi virus ke dalam sel saluran napas.
Sedangkan, varian Omicron memiliki kecepatan replikasi 70 kali lebih cepat dibandingkan Delta, tetapi cenderung berpusat di organ bronkus.
Untuk itu, Ahmad mengatakan hasil yang berbeda-beda dari beberapa tempat, seperti yang terjadi pada Atiqah Hasiholan, bukanlah suatu hal yang baru dan memang bisa saja terjadi.
Faktor lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya perbedaan hasil tes PCR adalah penggunaan nilai cut off CT yang berbeda dan teknik pengambilan sampel.
"Hasil yang tidak konsisten biasanya ketika jumlah partikel virus atau materi genetiknya sedikit," jelasnya.
Disampaikan Ahmad, jika memang merasa ragu dengan hasil positif padahal tidak memiliki gejala, itu bukan alasan yang valid untuk melakukan banyak tes dalam sehari.
"Anda boleh meragukan hasil tes tersebut, jika Anda sudah mendapatkan hasilnya tapi justru belum melakukan tes sama sekali di laboratorium tersebut, seperti kejadian viral terkait kasus salah satu tempat tes PCR beberapa waktu lalu."
"Kalau alasannya tidak bergejala dan hasil-nya positif, ya itu bukan alasan valid (untuk ragu), karena 50 persen yang terpapar virus memang tidak bergejala atau pra gejala," katanya. (Penulis : Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Atiqah Hasiholan Dapat 3 Hasil Tes PCR Berbeda dalam Sehari, Kok Bisa? Ini Kata Ahli"