Persib Bandung

Bobotoh Curiga Hasil Tes PCR, Minta Persib Bandung Aktif Tes PCR Sendiri

Persib sempat kehilangan 17 pemainnya karena terpapar Covid-19 saat hendak melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (

Penulis: Cipta Permana | Editor: Ravianto
Penyerang Persib Bandung David da Silva menguasai bola diapit dua pemain Bhayangkara FC pada laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Minggu (6/2/2022) malam. (ligaindonesiabaru.com) 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Protes Persebaya Surabaya atas hasil berbeda pada tes PCR yang mereka lakukan sendiri dengan hasil tes PCR yang sebelumnya dilakukan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada skuat Bajul Ijo, membuat para bobotoh curiga bahwa kasus serupa juga terjadi di Persib Bandung.

Persib sempat kehilangan 17 pemainnya karena terpapar Covid-19 saat hendak melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (2/2).

Laga hari itu pun akhirnya ditunda karena Persib hanya menyisakan 13 pemain.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadiri peresmian pabrik alat uji diagnostik kesehatan SD Biosensor dan PT Standard Biosensor Healthcare, di Campaka, Kabupaten Purwakarta, pada Kamis (20/1/2022). Pabrik tersebut memproduksi alat diagnostik buatan dalam negeri seperti rapid test antibodi, antigen, serta PCR test dengan teknologi baru.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadiri peresmian pabrik alat uji diagnostik kesehatan SD Biosensor dan PT Standard Biosensor Healthcare, di Campaka, Kabupaten Purwakarta, pada Kamis (20/1/2022). Pabrik tersebut memproduksi alat diagnostik buatan dalam negeri seperti rapid test antibodi, antigen, serta PCR test dengan teknologi baru. (Tribun Jabar / Irvan)

Pengurus Viking Persib Club (VPC), Dadan Garenk, mengaku sangat khawatir perbedaan hasil PCR yang dialami para pemain Persebaya tersebut.

Menurutnya, perbedaan hasil ini bisa sangat berbahaya karena itu menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan PCR yang dilakukan PT LIB mungkin saja tidak akurat.

"Jika benar itu tidak akurat, berbahaya banget. Ini sangkut pautnya sama nyawa orang, dan pastinya persaingan tim-tim di liga. Jadi ada apa sebenarnya harus ditelusuri sampai tuntas. Apakah ada upaya memenangkan salah satu tim dengan cara seperti ini?" ujarnya kepada Tribun, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (8/2).

Dadan juga mengatakan, bukan tidak mungkin hal serupa juga terjadi pada Persib, yang bahkan sempat kehilangan lebih dari separuh timnya beberapa jam sebelum laga.

Untuk mencegah itu, Dadan mendorong manajemen Persib Bandung aktif melakukan tes Covid-19 secara mandiri, terutama menjelang laga.

"Sebab, bisa jadi hasil tes yang selama ini kita yakini ternyata salah juga. Jika benar, itu jelas merugikan. Benar-benar merugikan jika memang hasilnya tidak akurat," ujarnya.

Hal senada dikatakan Ketua BOMBER, Asep Abdul.

Menurutnya, operator kompetisi seharusnya memastikan terlebih dahulu segalanya sebelum melakukan pengetesan.

Pastikan alat tes yang akan dipilih adalah alat tes yang dalam kondisi baik.

"Karena ini menyangkut sah atau tidaknya hasil tes itu, dan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti saat ini," ujarnya melalui telepon, kemarin.

Ia juga berharap, PT LIB mengevaluasi alat-alat tes yang digunakan. "Pastikan alat-alat tes itu sebelum digunakan," ujarnya.

Asep meyakini manajemen Persib tentu telah memiliki cara dalam menyikapi persoalan ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved