Wawancara Eksklusif I Nyoman Nuarta, Bikin Patung Jokowi Naik Motor, ''Presiden Kita Kayak Koboi''

Patung ini rencananya akan dipasang di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Pekerja tengah melakukan proses pengelasan saat pembuatan patung Jokowi Naik Motor di komplek Galeri Nu Art, Setraduta, Bandung, Rabu (2/2/2022). Target pengerjaan patung ini kurang lebih satu bulan lebih, dan nantinya patung ini akan di pajang di kawasan Sirkuit Balap Internasiona Mandalika, Lombok Tengah. 

T : Berapa pekerja yang dilibatkan?

J : Kita kan punya patung yang cukup besar yang harus selesai Maret, itu tingginya 18 meter untuk dibawa ke Jawa dan banyak pekerjaan lain yang harus segera selesai, terpaksa kita hentikan dulu yang lainnya, patung motor Pak Jokowi ini harus didulukan, kan balap motornya sebentar lagi, patung motor itu harus diperiksa kalau jelek ya sudah turunin aja lagi. Dari segi perwajahannya saya sudah senang melihatnya.

T : Boleh tahu kapan selesai ini patung ini?

J : Dari sekarang, mungkin satu mingguan lagi. Kita dikasih waktu satu setengah bulan. Nanti setelah selesai pengelasan ini, harus kita cuci dulu dibersihkan dari borax untuk melihat bentuk, sudah memadai belum, kalau belum dilas lagi. Mematung ini memakai api, tidak ada cetak-cetakan atau cor-coran. Jadi, membentuknya itu pakai api, staf kita yang mengelas, mengolah materialnya harus menguasai semua.

T : Bahan apa yang digunakan untuk patung ini?

J : Bahan untuk patung motor ini strukturnya menggunakan stainless steel yang anti karat, kemudian kita bungkus dengan kuningan anti karat, karena Mandalika ini posisinya dekat dengan laut, sebentar pasti berkarat. Kemudian bahan patung yang di luarnya itu kuningan supaya dia tahan dengan cuaca, nanti alam akan oksidasi, pewarnaan alami dari alam. Beda sama baja dan besi, begitu korosi akan terus dimakan hancur, kalau kuningan tidak, kemudian tahan panas. Jadi untuk tahan ratusan bahkan ribuan tahun haruslah pakai bahan itu. Ini sudah pasti tahan, karena kuningan itu bahan aslinya tembaga dicampur dengan timah, sehingga ke luar warna kuning seperti emas.

T : Nanti akan ditempatkan di mana?

J : Rencananya akan dipasang di gerbangnya, di pintu masuk ke sirkuit itu. Jadi di gerbangnya itu, satu tulisan Mandalika kalau tidak salah, satu lagi patung ini.

T : Apakah ada nama khusus untuk patung ini?

J : Namanya belum ada, nanti dipikir dulu. Barangkali Pak Jokowi mau ngasih namanya.

T : Apa proyek selanjutnya?

J : Saya ini sebenarnya lebih banyak mengerjakan proyek kita sendiri, kita punya tempat atau menyewa tempat untuk dikerjakan di situ. Sederhana saja, itu patung kuda di Jakarta masih tanggung jawab kita bukan punya DKI, jangan salah. Jadi dulu idenya, daripada iklan bilboard gede-gede di Jakarta itu, saya bilang kenapa tidak bikin sesuatu, mereka (perusahaan) suruh bayarin kasih saya haknya. Dulu kita berpikir akan dibantu pemerintah DKI, ternyata tidak. Kemudian saya ngobrol sama Bank Swasta, dia mau logonya ditempel di patung itu, kecil saja tidak ramai ada keindahannya, kalau bilboard kan menghalangi, belum lagi kena angin ada yang roboh. Gubernur akhirnya setuju, dan Presiden setuju. Jadi, proyek kita lebih banyak sendiri atau kerja sama dengan perusahaan lain untuk proyek pariwisata.(*)

Baca juga: Istana Garuda di Ibu Kota Negara Desain I Nyoman Nuarta Mampu Bunuh Virus dan Bakteri

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved