Longsor di Cianjur
Dua Anak yang Meninggal Tertimbun Longsor di Cianjur Sempat Menangis dan Minta Tolong
Dua anak yang meninggal karena tertimbun longsor sempat menangis dan meminta tolong. Sayang takdir berkata lain.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Saksi mata longsor yang menimbun sekeluarga di Sukaresmi, Cianjur, Didin (57), mengatakan korban pertama yang berhasil diselamatkan adalah Yayan (35) yang mengalami patah tulang pinggang.
Disusul kemudian Eti (35) sang istri yang menderita patah tulang kaki.
Terakhir dua anak Yayan dan Eti ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Didin mengatakan, ia pingsan karena semula mendengar suara anak masih meminta tolong.
Namun setelah warga banyak datang suara anak hilang.
"Anaknya sempat ada suara minta tolong, tapi setelah banyak warga datang suaranya hilang," kata Didin.
Dalam keadaan gelap gulita, Didin bersama warga melanjutkan memindahkan batu hingga menjelang subuh.
Ia mengatakan, keluarga Yayan masih ada ikatan keluarga dengannya.
"Iya masih ada ikatan keluarga, biasanya kerja buruh bangunan di Jakarta," kata Didin.
Detik-detik Longsor Terjadi
Detik-detik longsor menimbun sekeluarga di Kampung Bakom, Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Minggu (6/2/2022) dini hari disaksikan langsung oleh tetangga korban, Didin (57).
Didin sudah terbangun sekitar pukul 03.15 WIB dan sedang berada di ruang tamu.
Setelah mendengar suara ambruk benteng ia langsung bergegas keluar rumah dan menyaksikan rumah Yayan (35) sudah tertimbun batuan benteng yang roboh.
Didin panik karena mendengar teriakan menangis dan minta tolong dari semua anggota keluarga Yayan yang tertimbun.
"Saya syok, kehabisan tenaga, bingung mau menolong siapa dulu, anggota keluarganya terpisah, terus berteriak minta tolong," ujar Didin di lokasi kejadian.