TEGAS, Umuh Muchtar Minta Pemain Persib Bandung Tak Lagi Keluyuran Malam

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat H Umuh Muchtar meminta pemain untuk tidak lagi keluyuran malam setelah kasus penularan virus corona di Persib

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA
Umuh Muchtar di di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jumat (17/9/2021). 

Sebelum pemain Persib positif Covid-19 diumumkan manejemen, sempat beredar sejumlah pemain keluyuran ke luar hotel hingga nongkrong di kafe tanpa masker. Seperti yang dilakukan David da Silva.

Ia meminta hal seperti itu tidak terulang karena ternyata dampaknya bisa untuk tim secara keseluruhan.

"Termasuk, tidak membebaskan pemain untuk seperti keluyuran di luar hotel dan tempat pemusatan latihan saat waktu luang pertandingan. Kalau pun bisa keluar itu harus diwajibkan para pemain untuk tetap disipilin prokes, minimal terus menggunakan masker, sebagai pencegahan," ucapnya.

Apalagi, Bali merupakan tempat yang masih cukup bebas untuk turis atau wisatawan untuk keluar masuk di Bali, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Ya intinya ke depan, jangan terlalu dibebaskan lah pemain untuk keluar dari lokasi pemusatan latihan tim," ujar Dani.

Ia pun meminta, agar manajemen membuat aturan yang tegas dalam hal pembatasan interaksi para pemain dan ofisial Persib Bandung, termasuk dengan keluarganya selama berlangsungnya kompetisi.

"Untuk keluarga pemain dan ofisial, kami berharap agar sementara menunda dulu pertemuan dan interaksi langsung dengan para pemain dan ofisial demi kebaikan bersama. Apalagi tim juga harus konsentrasi terhadap setiap pertandingan yang harus dihadapi, meskipun pasti ada kerinduan yang dialami baik pemain maupun keluarganya, tapi situasinya sedang seperti ini, untuk kebaikan semua," ucapnya.

Terkait keberlangsungan kompetisi Liga 1 musim ini, Deni berharap, liga tetap dilanjutkan, dengan opsi pemindahan venue pertandingan di seri 4 dan 5 nanti ke tempat yang lebih aman. Sebab, selama berlangsung di Pulau Jawa, berlangsungnya kompetisi relatif lebih aman dari kasus covid-19.

"Seperti yang saya bilang tadi, Bali itu cukup riskan ya dari interaksi dan aktivitas turis-turis. Jadi menurut saya mah dilanjutkan mah liga dilanjutkan saja, tapi harus pindah tempat ke yang lebih aman dari potensi penularan covid-19, misal kembali ke Pulau Jawa," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved