TEGAS, Umuh Muchtar Minta Pemain Persib Bandung Tak Lagi Keluyuran Malam
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat H Umuh Muchtar meminta pemain untuk tidak lagi keluyuran malam setelah kasus penularan virus corona di Persib
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat H Umuh Muchtar meminta pemain untuk tidak lagi keluyuran malam setelah kasus penularan virus corona di skuat Persib Bandung.
"Tidak boleh keluruyan malam. Kalau mau beli sesuatu nanti pemain bisa menyuruh orang. Karena di kami juga ada orang yang suruh," ujar Umuh Muchtar saat dihubungi pada Kamis (3/2/2022).
Seperti diberitakan, 17 pemain Persib positif Covid-19. Imbasnya, Maung Bandung tidak bisa berlaga melawan PSM Makassar pada Rabu (2/2/2022).
Umuh Muchtar tidak mau menyalahkan siapapun terkait kasus 17 pemain Persib positif Covid-19. Dia juga tidak akan menyalahkan siapapun.
Baca juga: Pemain Persib yang Terpapar Covid Bakal Kena Sanksi? Ini Kata H Umuh Muchtar
"Tidak adalah karena kami tidak tahu dari siapa dan dari mana. Kami dari awalnya juga tidak tahu dan tidak bisa menyalahkan siapapun," ujar Umuh saat dihubungi awak media, Kamis (3/2/2022).
Kejadian ini tentu, lanjut Umuh, menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi Persib. Terutama bagi pemain yang kini berada di Bali.
=Oleh karena itu, manajemen, lanjut Umuh, bakal memberikan hukuman tegas jika masih ada pemain yang nakal ketika cobaan ini telah berlalu.
"Kalau sekarang misalnya sudah aman, tidak boleh lagi ada yang berkeluyuran setiap malam, tidak boleh ada yang keluar. Itu saja intinya," ucapnya.
Manajemen pun akan membuat aturan baru yang lebih ketat ketika semuanya sudah normal kembali agar pemain tidak terpapar.
Baca juga: Umuh Muchtar Minta Liga 1 Ditunda, Sudah Banyak Pemain Positif Covid-19, Termasuk di Persib Bandung
"Kalau ada yang masih membandel ya kena sanksi. Jadi ada aturan baru juga," ucapnya.
Viking juga Minta Manajemen Tegas
Suporter Persib Bandung, Viking, meminta manajemen untuk tegas pada pemainnya dalam menjaga protokol kesehatan dan melarang pemain keluyuran.
Kasus pemain Persib positif Covid-19 dianggap karena kelalaian pemain yang abai protokol kesehatan selama di Bali.
"Buat manajemen Persib, ke depannya mungkin lebih menerapkan aturan lebih tegas terkait disiplin prokes yang harus di patuhi oleh setiap pemain, ofisial, dan lainnya di Persib," kata pengurus Viking Persib Club (VPC), Dani Nouz saat dihubungi Tribun pada Rabu (2/2/2022).
Sebelum pemain Persib positif Covid-19 diumumkan manejemen, sempat beredar sejumlah pemain keluyuran ke luar hotel hingga nongkrong di kafe tanpa masker. Seperti yang dilakukan David da Silva.
Ia meminta hal seperti itu tidak terulang karena ternyata dampaknya bisa untuk tim secara keseluruhan.
"Termasuk, tidak membebaskan pemain untuk seperti keluyuran di luar hotel dan tempat pemusatan latihan saat waktu luang pertandingan. Kalau pun bisa keluar itu harus diwajibkan para pemain untuk tetap disipilin prokes, minimal terus menggunakan masker, sebagai pencegahan," ucapnya.
Apalagi, Bali merupakan tempat yang masih cukup bebas untuk turis atau wisatawan untuk keluar masuk di Bali, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Ya intinya ke depan, jangan terlalu dibebaskan lah pemain untuk keluar dari lokasi pemusatan latihan tim," ujar Dani.
Ia pun meminta, agar manajemen membuat aturan yang tegas dalam hal pembatasan interaksi para pemain dan ofisial Persib Bandung, termasuk dengan keluarganya selama berlangsungnya kompetisi.
"Untuk keluarga pemain dan ofisial, kami berharap agar sementara menunda dulu pertemuan dan interaksi langsung dengan para pemain dan ofisial demi kebaikan bersama. Apalagi tim juga harus konsentrasi terhadap setiap pertandingan yang harus dihadapi, meskipun pasti ada kerinduan yang dialami baik pemain maupun keluarganya, tapi situasinya sedang seperti ini, untuk kebaikan semua," ucapnya.
Terkait keberlangsungan kompetisi Liga 1 musim ini, Deni berharap, liga tetap dilanjutkan, dengan opsi pemindahan venue pertandingan di seri 4 dan 5 nanti ke tempat yang lebih aman. Sebab, selama berlangsung di Pulau Jawa, berlangsungnya kompetisi relatif lebih aman dari kasus covid-19.
"Seperti yang saya bilang tadi, Bali itu cukup riskan ya dari interaksi dan aktivitas turis-turis. Jadi menurut saya mah dilanjutkan mah liga dilanjutkan saja, tapi harus pindah tempat ke yang lebih aman dari potensi penularan covid-19, misal kembali ke Pulau Jawa," katanya.