Lockdown di Kabupaten Bandung karena Tren Covid-19 Meningkat? Begini Kata Ketua Komisi D DPRD
Kabupaten Bandung kini berada di level dua, tapi tren keterpaparan Covid-19 kembali meningkat dan pembelajaran tatap muka (PTM) masih berjalan.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kabupaten Bandung kini berada di level dua, tapi tren keterpaparan Covid-19 kembali meningkat dan pembelajaran tatap muka (PTM) masih berjalan.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Maulana Fahmi, mengatakan, kalau tren Covid-19 naik, satgas harus dihidupkan lagi, mulai dari tingkat Kabupaten Bandung hingga tingkat RT dan RW karena sekarang cenderung agak longgar.
"Tren sebelumnya cenderung landai, makanya aktivitas satgas Covid-19 juga tidak terlalu aktif secara intens."
"Nah, kalau trennya naik, berarti satgas Covid-19 harus dihidupkan kembali aktivitasnya, terus melakukan anjuran, edukasi, dan patroli pun harus tetap dilakukan," kata Fahmi saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Lama Tanpa Pasien Covid-19, RSUD Indramayu Tangani Kasus Korona Lagi, 3 Orang Diduga Terkena Omicron
Fahmi menjelaskan, dari sisi anggaran sebenarnya sudah diantisipasi, yakni anggaran tahun 2022 taruh di belanja tidak terduga hampir Rp 100 miliar, untuk bencana termasuk Covid-19 di dalamnya.
"Jadi antisipasi anggaran sudah kami siapkan."
"Jika ada peningkatan lagi, mungkin skema bantuan sosial itu ada, tapi belum dikeluarkan kecuali kebutuhannya sudah mendesak," kata Fahmi.
Fahmi mengungkapkan, aksi-aksi penanganan Covid-19 di Kabupaten Bandung diputuskan melalui Tim Satgas Covid-19, salah satunya mengevaluasi pelaksanaan PTM.
"Sekarang kan kalau kita lihat di lapangan sudah banyak yang melakukan PTM 100 persen anak masuk sekolah meskipun jamnya masih belum 100 persen."
"Jadi siswanya sudah berangsur masuk sekolah 100 persen meskipun jamnya dikurangi," kata Fahmi.
Fahmi mengatakan, kalau melihat tren sekarang, bukan harus PTM langsung diberhentikan, tapi harus diputuskan melalui Tim Satgas Covid-19 yang unsurnya ada Bupati, Sekda, Dinas terkait, dan lain-lain.
Menurut Fahmi, kini porsinya belum dulu merekomendasi untuk tinjau kembali PTM.
Porsinya, kata dia, kalau trennya meningkat, meskipun trennya kecil, pertama kewaspadaan itu harus ditingkatkan, bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat.
Kedua, kata dia, optimalisasikan lagi Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bandung, yang di dalamnya unsur Forkompimda.