Persib Bandung

Laga Persib vs PSM Ditunda, Bobotoh Kecewa Berat: Manajemen Seharusnya tak Bebaskan Pemain Keluyuran

Banyaknya pemain Persib Bandung yang terpapar Covid-19, menurut bobotoh, adalah bukti kelalaian dan ketidaktaatan para pemain dan ofisial

Gelandang Persib Bandung Beckham Putra Nugraha mengontrol bola saat menghadapi Bali United. Skuat Persib Bandung tampil pincang karena sembilan pemain positif Covid-19 menjelang melawan Persikabo 1973, Sabtu (29/1/2022) malam ini. (Ligaindonesiabaru.com) 

Jika sudah banyak sekali pemain yang terpapar, ujar Risna, pertandingan bagaimana pun memang harus ditunda.

"Ya enggak mungkin juga maksain bertanding cuma dengan 13 pemain. Jika terus dipaksakan, mereka yang enggak kena malah bisa ikutan kena dan pertandingan akan ditunda lebih lama lagi," ujarnya.

Tepatnya penundaan saat banyak pemain telanjur terpapar juga diungkapkan Ketua Harian Bobotoh Maung Bersatu (Bomber), Mediaswara. 

"Meskipun berat karena masyarakat Indonesia akan kehilangan tontonan hiburan paling menarik di negeri ini,  mau bagaimana lagi? Daripada dilanjutkan tapi tidak menarik ditonton, karena setiap tim yang main tanpa kekuatan terbaiknya, ya buat apa, enggak ada gregetnya sama sekali," ujarnya.

Ririn Destiya. (Dok. Pribadi)
Ririn Destiya. (Dok. Pribadi) ()

Bobotoh cantik dari Cimahi, Ririn Destiya, berharap semua pemain Persib yang sempat terpapar Covid-19 bisa segera pulih dan kembali memperkuat tim untuk merebut gelar juara.

Terpaparnya para pemain, ujar Ririn, jelas sangat merugikan. Terlebih, saat ini Maung Bandung tengah dalam tren positif, hanya terpaut satu poin dari Arema FC di posisi pertama.

Baca juga: Komentar Bos Persib Setelah 17 Pemain Terpapar Covid & Laga Lawan PSM Ditunda, Dokter Sebut Omicron

Seperti para bobotoh yang lain, ia juga berharap manajemen Maung Bandung bersikap tegas dan memberikan sanksi terhadap pemain yang kedapatan tak patuh pada protokol kesehatan.

Jika sampai kejadian terpapar Covid-19, yang rugi tentu adalah tim secara keseluruhan.

"Jelas merugikan banget ya ketika ada pemain yang justru keluyuran dan tak patuh protokol kesehatan. Kalau sudah begini ya Persib yang akan kesulitan saat bertanding nanti karena pemain-pemain intinya tak bisa bermain," ujarnya.

Shella Sri Rahayu (17), bobotoh geulis lainnya asal Kota Bandung, mengatakan terpaparnya banyak pemain, bukan saja dari Persib Bandung, sedikit-banyak dipengaruhi keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memilih lokasi penyelenggaraan Liga 1 ini di Bali.

Terlebih, selain menjadi pusat wisata internasional yang ramai, Bali juga masih menjadi daerah di Indonesia yang masih mengalami lonjakan penyebaran Covid-19. 

"Masukan aja buat PT LIB, tolong kalau mau pilih venue untuk liga, cari tempat di mana kota tersebut sangat jauh dri tempat wisata yg terkenal," ujarnya.

Baca juga: Tak Ingin Kejadian Seperti Persib Bandung, Pemain PSGC Dilarang Keluyuran, Harus Diam di Mes

"Apalagi kaya Bali. Bali kan pulau nomor satu untuk wisata, dan sangat mudah orang keluar-masuk Bali, baik lokal maupun luar." 

Dengan kondisi seperti itu, kata Shella, kemungkinan orang bisa terpapar lebih tinggi.

"Bayangin, 18 tim liga 1 ada di Bali semua. Belum juga wisatawan, jadi sangat wajar banyak pemain yang terpapar. Sekelas pemain aja yang pasti disiplin bisa kena, apalagi wisatawan," katanya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved