Persib Bandung
Kronologi 9 Pemain Persib Terpapar Covid-19, Dokter Tim Menduga Mereka Terserang Varian Omicron
Kecurigaan Rafi Ghani berawal dari salah satu pemain Persib Bandung yang mengalami gejala sakit. Lalu dia melakukan tes kepada pemain tersebut
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BALI- Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani, akhirnya angkat bicara soal kronologis sembilan pemain yang terpapar Covid-19 menjelang pertandingan kontra Persikabo 1973 (29/1/2022).
Rafi menduga, penyebaran Covid-19 terjadi pada saat para pemain Persib Bandung diliburkan dari agenda latihan bersama selepas partai kontra Borneo FC (18/1/2022).
"Setelah diliburkan saya lakukan pemeriksaan antigen secara mandiri. Memang saat itu sudah terjaring tiga pemain yang hasil pemeriksaan antigen positif. Itu hari Rabu, 26 Januari," ujar Rafi Ghani dalam jumpa pers virtual, kemarin.
Kecurigaan Rafi Ghani berawal dari salah satu pemain Persib Bandung yang mengalami gejala sakit. Lalu dia melakukan tes kepada pemain tersebut pada 26 Januari dan hasilnya positif Covid-19.
"Untuk semua kru dari Persib Bandung, termasuk staf pelatih, staf ofisial, dan media kami lakukan pemeriksaan antigen. Dari situ ternyata kita mendapatkan ada dua orang lagi yang positif," katanya.

Setelah tiga pemain dinyatakan positif di tanggal 26 Januari, Rafi Ghani mulai merasa was-was hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan tes antigen sampai menjelang pertandingan kontra Persikabo.
Baca juga: DPDR Bali Minta Liga 1 Ditunda Sementara Setelah Pemain Persib dan 4 Klub Lain Terpapar Covid-19
Sampai pada 27 Januari, Rafi Ghani kembali melakukan tes dan didapat dua pemain Persib Bandung menunjukkan hasil positif Covid-19.
"Jadi ada paparan sejak latihan ternyata setelah tanggal 27 tambah satu orang, tanggal 28 empat orang. Jadi yang terdeksi pada saat antigen delapan orang," ucapnya.
Satu hari menjelang pertandingan melawan Persikabo atau tepatnya 28 Januari, tes kembali dilakukan. Kali ini menggunakan metode PCR sesuai dengan regulasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
Sesuai aturan, tes PCR hanya bisa dilakukan kepada 35 orang. Namun untuk menghindari kemungkinan makin banyaknya orang yang terpapar, Rafi Ghani meminta penambahan tes PCR.
"Padahal saya sudah tahu dari pemeriksaan antigen depan orang positif akhirnya kami minta PCR. Setelah pemeriksaan dari tes PCR yang terpapar sembilan orang," ujarnya.
Banyak pihak yang menuding bahwa para pemain melanggar protokol kesehatan dengan keluar hotel tanpa menggunakan masker maupun menjaga jarak.
Di media sosial pun banyak bertebaran foto-foto yang memperlihatkan pemain Persib Bandung berlibur tanpa menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Persija Keok dari Juru Kunci Liga 1 2021/2022, Mantan Persib Gagal Penalti
Rafi tidak mau hal itu menjadi polemik yang berkepanjangan. Ia memastikan Persib Bandung selalu mengingatkan para pemain untuk disiplin menegakkan protokol kesehatan dan tidak keluar hotel apabila bukan kepentingan mendesak. Para pemain pun, ucapnya, mengikuti arahan dari tim untuk selalu menjaga protokol kesehatan.
"Saya tidak ingin saling menyalahkan. Ini juga tidak terjadi pada Persib, tapi terjadi juga di klub-klub lain," katanya.
Selain selalu mengingatkan pemain untuk menjaga protokol kesehatan, kata Rafi Ghani, membuat sebuah desain sedemikian rupa agar pemain tidak bisa keluar hotel untuk mencari hiburan.
Ia tidak mengetahui secara pasti dari mana asalnya virus ini menyerang tim Persib Bandung.
"Ini tidak diketahui secara pasti paparan dari mana, sedang kami selidiiki. Kami dari tim pelatih untuk jadwal sedemikian padat agar mereka tidak bisa mencuri waktu untuk cari hiburan. Jadi, saya tidak mau saling menyalahkan karena kenyataannya ini yang terjadi," ujar Rafi Ghani.
Soal varian Covid-19 yang menjangkiti sembilan pemain itu, Rafi belum bisa memastikan. Hasil tes sembilan orang itu sedang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Bali.
"Yang saya baca memang presentase untuk varian covid Sekarang ke arah omricon, hampir 90 persenlah varian omricon. Sifatnya Yang saya tahu penyebarannya cukup cepat," ucapnya.
Meski belum bisa memastikan, Rafi Ghani menduga bahwa kesembilan pemain Persib Bandung ini terpapar varian omicron. Menurut pengamatannya, yang dirasakan para pemain mengarah ke varian tersebut.
Baca juga: Jalani Debut Manis di Persib Bandung, Pemain Ini Siap-siap Naik Kelas ke Timnas Indonesia Senior?
"Dari pengamatan saya dan dari literatur yang saya baca, dari penyebaran yang begitu cepat, gejala ringan dan cepat sembuh kelihatannya saya berasumsi ini adalah omicron," katanya.
Terkait kondisi pemain, Rafi mengungkapkan semuanya relatif lebih baik. Gejalanya, lanjut Rafi, tidak seberat ketika varian delta mendominasi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Sekarang lebih ke sakit badan, kepala dan kering tenggorokan. Semua keluhan rata-rata seperti rasa tidak enak, sakit kepala dan kering tenggorokan," ucapnya.
Ketika ditanya siapa saja pemain yang terpapar, Rafi enggan menjawab. Sebab hal ini berkaitan dengan kode etik untuk menjaga rahasia pasien termasuk nama.
Persib sampai saat ini masih merahasiakan para pemain yang terpapar. Dugaan mengarah ke sejumlah pemain yang tidak berada di line up maupun bench pada laga Persib Bandung melawan Persikabo, Minggu.
Mereka adalah Nick Kuipers, Victor Igbonefo, Supardi Nasir, Marc Klok, Febri Hariyadi, Dedi Kusnandar, Bruno Cantanhede, David da Silva, dan Ezra Walian.
Sembilan pemain yang terpapar Covid-19 itu saat ini sedang menjalani karantina di beberapa tempat di Bali. Merujuk pada aturan yang berlaku, Rafi menyebut sembilan pemain itu bakal dikarantina selama 10 hari.
"Kami pantau 10 hari itu bilamana gejala sama sekali tidak ada kami akan lakukan pemeriksaan PCR. Kalau kurang 10 hari PCR negatif biasanya bisa lepas dari proses karantina," ujarnya.
Rencananya, pada hari ini kembali dilakukan tes PCR kepada semua pemain yang positif. Dia berharap pemain yang terpapar bisa sembuh dan menunjukkan hasil negatif.
Baca juga: Belasan Pemain Liga 1 Terpapar Covid-19, Termasuk Persib, Begini Respons Direktur PT LIB
Sebab dalam beberapa waktu ke depan, Persib dihadapkan pada jadwal yang sangat padat. Setelah laga kontra Persikabo, Marc Klok dan kawan-kawan berturut-turut bakal menghadapi PSM Makassar (2/2), Bhayangkara FC (6/2), PSS Sleman (11/2), PSIS Semarang (15/2/, Persipura Jayapura (19/2), Persela Lamongan (23/2), dan Persija Jakarta (27/2).
Rafi belum bisa memastikan seberapa banyak pertandingan yang akan dilewati oleh sembilan pemain ini. Jika melihat gejala yang dialami oleh pemain, besar kemungkinan bisa langsung diturunkan saat dinyatakan negatif.
"Untuk yang sudah sembuh paling ada penurunan kebugaran. Paling nanti ada program latihan yang diberikan oleh pelatih dan berdiskusi dengan pelatih untuk meningkatkan kebugaran pemain bagi yang sudah menjalani karantina 7-10 hari," katanya.
Kejadian ini tentu menjadi tamparan keras bagi Persib yang tengah berjuang untuk meraih gelar juara. Rafi pun memastikan bahwa hal ini akan menjadi bahan evaluasi agar tak terjadi lagi dikemudian hari.
"Setelah ini kita harus saling mengingatkan dan menjaga prokes dengan baik cuci tangan drngan air mengalir, jaga jarak bicara dan jangan banyak melakukan kegiatan yang tidak perlu. Mengingat ini sedang pandemi dan covid sekarang penyebarannya cukup cepat," ujarnya.
Agar tak kecolongan lagi, Rafi akan terus melakukan tes kepada penggawa Persib setiap hari. Seperti misalnya saat latihan recovery, kemarin, semua pemain bakal di tes untuk memastikan statusnya.
Bukan hanya itu, tracing pun terus dilakukan dengan bantuan Satgas Covid-19 Bali. Semua ini dilakukan agar Persib dapat mengarungi kompetisi dengan skuat yang lengkap.
Dia mengaku, kejadian ini bukan hanya mengejutkan pelatih maupun pemain yang terpapar, namun seluruh personil di tim pun merasa terkejut. Apalagi kejadian ini terjadi di sebuah sistem bubble yang dimana penyebarannya bakal sangat cepat sesama pemain.
"Jadi manusiawi ya bahwa itu sangat mengaggetkan, bukan hanya pelatih, tapi semua dalam tim. Apa boleh buat, Kami hanya bisa berdoa agar kedepannya penambahan angka positif covid tidak bertambah. Secara manusia kita tLyang buble gini ada rasa khawatir akan terjadi paparan. Mohon doa agar kami tidak terpapar," ucapnya.
Rafi meminta doa dan dukungannya kepada semua pihak agar Persib bisa melewati ini semua dengan baik. Dia pun mengingkatkan agar selalu menjaga protokol kesehatan karena kasus Covid-19 saat ini sedang kembali naik.
"Saya mohon bobotoh suporter positif, tolong berpikiran positif dan tim kita bisa cepat melewati masa ini dan semua akan sehat selamat dan sukses. Mohon doakan yang karantina segera membaik dan tidak ada lagi penambahan angka covid di tim," ujarnya.