Dua Pelajar SMP di Kota Cirebon Positif Covid-19, Sekda: Kakak Adik dan Bukan karena PTM 100 Persen
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, keduanya adalah kakak adik yang kebetulan bersekolah di SMP yang sama.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dua pelajar salah satu SMP di Kota Cirebon dinyatakan positif Covid-19.
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, keduanya adalah kakak adik yang kebetulan bersekolah di SMP yang sama.
Menurut dia, sang kakak duduk di kelas 9 dan adiknya kelas 7 di salah satu SMP yang berada di Kota Cirebon.
"Ini temuan dari beberapa hari yang lalu, ada dua pelajar yang positif (Covid-19)," kata Agus Mulyadi saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Sabtu (29/1/2022).
Ia mengatakan, kedua pelajar yang perpapar virus korona baru itu tercatat sebagai warga Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu.
Karenanya, pihaknya bertindak cepat setelah menerima laporan tersebut melalui tindakan 3T yang meliputi tracing, testing, dan treatment.
Terutama kepada para guru dan pelajar di sekolah dua kakak beradik itu.
Sebab, mereka sempat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
"Mereka dari Karangampel (Indramayu), sehingga pencatatan kasusnya enggak masuk di kita (Kota Cirebon)," ujar Agus Mulyadi.
Agus berharap, temuan ini tidak membuat kasus Covid-19 di Kota Udang yang sejauh ini telah melandai justru kembali melonjak.
Ia menyampaikan, Pemkot Cirebon sebenarnya sudah mengagendakan uji sampel kepada para siswa yang mengikuti PTM 100 persen.
Hal itu sebagai bentuk evaluasi PTM 100 persen untuk jenjang SMP dan SMA atau sederajat di Kota Cirebon berlangsung sejak tiga pekan terakhir.
Agus Mulyadi mengakui dua pelajar SMP di Kota Cirebon yang dinyatakan positif Covid-19 sempat mengikuti PTM 100 persen.
Namun, pihaknya memastikan dua pelajar kelas 7 dan kelas 9 di salah satu SMP di Kota Udang itu terpapar virus korona baru dari orang tuanya.
Sebab, menurut dia, kedua orang tua pelajar asal Kabupaten Indramayu tersebut lebih dulu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kemungkinannya mereka (terpapar) dari orang tuanya, bukan karena mengikuti PTM 100 persen," ujar Agus Mulyadi.
Ia mengatakan, menurut laporan yang diterimanya, mereka tidak mengikuti PTM 100 persen sejak kedua orang tuanya dinyatakan positif Covid-19.
Bahkan, pelajar itu memberitahukannya secara langsung kepada pihak sekolah tidak dapat hadir seperti biasanya karena kondisi orang tuanya.
Namun, pihaknya tetap melakukan tracing di lingkungan sekolah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Cirebon.
"Mereka dari Karangampel (Indramayu), sehingga pencatatan kasusnya enggak masuk di kita (Kota Cirebon)," kata Agus Mulyadi.
Agus menyampaikan, dua pelajar yang dinyatakan positif Covid-19 itu merupakan kakak dan adik yang kebetulan bersekolah di SMP yang sama.
Ia berharap, temuan tersebut tidak membuat penyebaran kasus Covid-19 di Kota Cirebon yang selama ini melandai kembali meningkat.
Karenanya, pihaknya bertindak cepat setelah menerima laporan tersebut melalui tindakan 3T yang meliputi tracing, testing, dan treatment. (*)