Serda Rizal Gugur

Keluarga Serda Rizal Berencana Jemput dan Langsung Jalan-jalan di Yogya, tapi Takdir Berkata Lain

Rencananya, keluarga akan menjemput ke Yogyakarta dan jalan-jalan bareng, sepulangnya Serda Rizal dari Papua pada bulan Mei 2022.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Hermawan Aksan
Sertu (Anumerta) Mochamad Rizal Maulana Arifin. (Dok. Keluarga) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rencananya, keluarga akan menjemput ke Yogyakarta dan jalan-jalan bareng, sepulangnya Serda Mochamad Rizal Maulana Arifin dari Papua pada bulan Mei 2022.

Namun, takdir berkata lain. Serda Rizal gugur saat kontak senjata dengan kelompok separatis teroris Papua (KSTP), Kamis (27/1/2022).

Sang ayah, Aca Suhendar (52), mengungkapkan, pihak keluarga sudah merencanakan penjemputan sepulangnya Rizal dari Papua ke Seragen.

"Jadi, kami awalnya sudah berencana, saya bilang jangan langsung ke Bandung setibanya di Sragen. Tapi kami yang ke sana," ujar Aca, yang matanya terlihat berkaca-kaca, saat ditemui di rumahnya di Kampung Bojong Suren, RT 01, RW 11, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Serda Rizal Gugur di Medan Perang Akibat Serangan KKB, Banyak Didoakan Meninggal Mulia Masuk Surga

Aca memaparkan, rencananya keluarga dan Rizal tidak langsung pulang ke Bandung.

"Kami rencananya akan jalan-jalan dulu ke Jogja bersama, setelah itu kami sekeluarga akan jalan-jalan ke Pangandaran," kata Aca.

Namun takdir berkata lain, anaknya kini telah tiada, gugur dalam kontak senjata di Papua.

Menurut Aca, jenazah anaknya rencananya akan tiba di Bandung malam nanti.

"Almarhum akan di makamkan di Taman Makam Pahlawan, Cikutra, Kabupaten Bandung," kata Aca.

Aca mengaku, ia telah ikhlas menerima kenyataan.

"Saya sudah ikhlas, habis gimana, meskipun saya nangis terus-terusan, itu sudah takdir tak bisa dikembalikan lagi," ucapnya.

Sertu Anumerta Mochamad Rizal Maulana Arifin menjadi salah satu dari tiga anggota TNI yang gugur saat kontak senjata dengan KSTP di Bukit Tepuk, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022).

Menurut Aca, sang anak mestinya berulang tahun hari ini, tepat berusia 24 tahun.

Rizal dikenal rajin berpuasa Senin dan Kamis serta anak saleh. 

Menurut Aca, anaknya itu selalu berpuasa Senin dan Kamis.

Baca juga: Serda Rizal Gugur Ditembak Papua, Orangtuanya di Bandung Dihubungi Kasad Jenderal Dudung

"Sejak  SMA sampai sekarang dia belum pernah meninggalkan puasa sunah, puasa Senin Kamis," kata Aca, yang meneteskan air mata mengingat almarhum.

Bahkan, kata Aca, minggu-minggu kemarin, saat anaknya melakukan video call-bersamanya, ia sedang berpuasa.

"Bahkan sama mamanya juga disuruh udah aja makan obat (karena sedang sakit), katanya biarin aja pas buka puasa," kata Acha.

Rizal adalah anak kedua dari dua bersaudara, anak pasangan Aca dan Shinta Wulan Ningsih (48).

Aca memaparkan, sebelumnya Rizal bertugas di Purbalingga 406.
Setelah itu, ditugaskan ke Papua pada tahun 2019.
 

"Sepulang dari Papua dia dikursuskan selama 5 bulan di Cimahi Infanteri kepelatihan. Habis kursus dia ke Purbalingga lagi, terus dari Purbalingga di tarik ke Sragen 408," kata Aca.

Baca juga: BREAKING NEWS Rumah Duka Serda Rizal di Bandung, Korban Ditembak KKB Papua, Air Mata Tak Terbendung

Lalu, kata Aca, Rizal diberangkatkan lagi ke Papua pada Agustus 2021.

"Rencananya pulang bulan Mei," kata dia.

Namun kenyataannya berbeda, Serda Rizal gugur dalam baku tembak dengan KKB Papua. 

Aca mengatakan, seharusnya hari ini adalah hari ulang tahun Rizal.

Rizal lahir pada 28 Januari 1998.

"Dia ulang tahun yang ke-24," ujar Aca, yang terlihat terus meneteskan air matanya.

Selain itu, kata Aca, anaknya sudah berencana melangsungkan pernihakahan pada 2023.

"Sekarang baru tunangan. Tunangannya tahun kemarin, sebelum berangkat ke Papua," kata dia.

"Itu, tunangannya juga nangis terus tak berhenti, di dalam," kata Aca. 

Dihubungi Kasad Jenderal Dudung Abdulrahman

Aca mengatakan, dapat kabar anaknya gugur saat baku tembak dengan kelompok separatis teroris Papua pada Kamis (27/1/2022) pagi. 

"Saya juga gak tau, lagi nganterin sekolah keponakan di SMP 2, pas pulang dari sana, tetangga ngomong."

"Di rumah pada nangis, ada apa, saya nanyain ke anak saya yang gede, ia jawab, 'Pak, Izal meninggal'," ujar Aca.

Aca mengaku, awalnya ia tak percaya, temannya pun tidak memberi kabar kepadanya, ia dapat kabar dari teman tunangan almarhum.

Baca juga: Serda Rizal Gugur Diberondong Peluru KKB Papua, Lebih Dari Satu Tembakan Bersarang di Tubuhnya

"Beberapa menit setelah itu, Kasad ngabarin itu Serda Rizal meninggal, baru saya percaya," kata Aca.

Apalagi, setelah ada utusan dari Kodam III Siliwangi yang datang ke rumahnya memastikan kabar duka tersebut.

"Bahkan tadi utusan dari Kasad Jenderal Dudung Abdulrachman sudah ke sini."

"Kalau gak ada halangan, besok mau datang ke sini," kata Aca.

Akan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung

Jenazah Serda Rizal, prajurit TNI yang gugur di Papua akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.

Menurut Aca, ayah Serda Rizal, jenazah prajurit TNI yang ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua itu datang ke Bandung pukul  19. 00 WIB.

"Kemudian hari Sabtunya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Cikutra," kata Aca.

Tadinya, kata Aca, jenazah akan dimakamkam di kampung halaman, di Garut. 

"Tapi kalau situasi di bawa ke sana, jalan sangat jauh hingga memakan waktu 6 jam lah," ujar dia.

Aca sempat berpikir memakamkan jenazah Serda Rizal di dekat rumahnya, di pemakaman umum. 

"Tapi saya pikir lagi, kalau di sini, ke depannya khawatir akan di gusur, takut kena banjir atau gimana."

"Trus tadi saya bersama keluarga memutuskan untuk memakamkan di taman makam pahlawan di Cikutra, Kota Bandung," kata Aca.

Aca mengaku, keluarga tentu merasa kehilangan, namun ia mengaku sudah iklas, keluarga bangga kepada almarhum.

"Apalagi dia ini kan gugurnya membela negara. Mudah-mudahan gugurnya ini husnul khatimah dan mati syahid," ucapnya.

Dua Peluru Bersarang di Tubuh

Dua tembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua memberondong tubuh Serda Rizal, prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Kabupaten Puncak, Kamis (26/1/2022).

Serda Rizal merupakan prajurit TNI yang orangtuanya tinggal di kecamatan Dayehkolot Kabupaten Bandung. Isak tangis pun pecah saat mendapati kabar duka tersebut.

Ayah Mochamad Rizal, Aca Suhendar (52) mengaku awalnya mengetahui anaknya menjadi korban saat kontak senjata, dari teman tunangannya. Saat itu, kabar yang dia terima, Serda Rizal ditembak dipaha.

"Namun kalau hanya tertembak di bagian paha, mungkin tak sampai meninggal, ternyata ia juga katanya tertembak di bagian perut," ujar Aca ditemui di kediamannya, 

Saat itu, awalnya dia tak percaya. Telponnya tiba-tiba berdering. Saat diangkat, membawa pesan duka.

"Namun, saya tak begitu percaya, tapi saat menerima telepon dari TNI, baru saya percaya," kata Aca.

Serda Mochamad Rizal, merupakan satu dari tiga anggota TNI yang gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua, di Distrik Gome Kabupaten Puncak Papua, sekiatar pukul 05.30 WIT.

Menurut Aca, anaknya berangkat tugas ke Papua, Agustus tahun kemarin dan rencananya, bulan Mei akan pulang ke sini.

"Tentu kami sangat kehilangan, dia anak yang baik. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah kejadian," kata Aca, sambil meneteskan air matanya.

Aca mengatakan, mau tugas di Bandung atau Papua, kalau sudah takdir tidak bisa menolak.

"Kami sangat kehilangan, namun kami sudah menerimanya, iklas dan bangga anak saya gugur dalam menjalankan tugas negara, semoga sahid," ucapnya.

Di dalam rumah, ibu dan keluarganya yang lain tak kuasa menahan tangis, beberapa kerabatnya berusaha menenangkan keluarga

Kronologi

Dua prajurit TNI tewas tertembak di Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022). Dua prajurit itu adalah Serda Rizal dan Pratu Baraza, yang sedang bertugas di sana.

Siatuasi saat ini di lokasi penembakan di di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua belum aman.

Pelaku penembakan yang disebut dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) masih terus menyerang dan mengeluarkan tembakan.

KKB oleh pemerintah dinyatakan sebagai organisasi teroris yang mengacaukan keamanan negara. Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan, kedua prajurit TNI yang ditembak KKB Papua masih berada di lokasi.

Pihak TNI sedang berusaha melakukan evakuasi.

Dijelaskan Kapendam, Serda Rizal meninggal di lokasi kejadian, sedangka Pratu Baraza meninggal saat menjalani perawatan di puskesmas setempat.

"Dari dua prajurit TNI yang tertembak, satu orang meninggal dunia di tempat atas nama Serda Rizal. Sedangan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut, setelah mendapat penanganan di Puskesmas Ilaga, Kabupaten Puncak namun tidak tertolong sehingga meninggal dunia," ujar Kolonel Inf Aqsha Erlangga melalui keterangan tertulis, Kamis.

Menurut Aqsha, personel dari Pos TNI Gome masih berusaha mengevakuasi korban karena KKB masih melepaskan tembakan.

"Sampai saat ini masih terjadi kontak tembak di lokasi tersebut," kata dia.

Pihaknya berharap konflik bersenjata yang sudah lama tidak terjadi di Puncak bisa segera berakhir. Selain itu, Aqsha meminta dukungan dari semua pihak agar personel TNI bisa menjalankan tugas dengan baik

"Kami mohon doanya, semoga aparat TNI yang sedang bertugas diberikan keselamatan untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat dan pengabdian kepada NKRI," kata Aqsha. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved