Ingat Sosok ODGJ di Indramayu yang Dirawat Bocah 7 Tahun? Kini Sukses Ratusan Telur Asinnya Laku
Pulang dari balai rehabilitasi, Nani Kuntring, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Indramayu ini kini menjadi pengusaha telur asin.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Pulang dari balai rehabilitasi, Nani Kuntring (37), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Indramayu ini kini menjadi pengusaha telur asin.
Nani Kuntring sebelumnya viral seusai kisahnya yang sehari-hari dirawat oleh anaknya yang masih berusia 7 tahun, Sinta Murni ramai di pemberitaan.
Bocah 7 tahun ini merawat ibunya yang ODGJ seorang diri di rumah gubug yang mereka tinggali di Desa/Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.
Adapun usaha telur asin ini, diketahui sudah dijalani Nani Kuntring kurang lebih 1 bulan, pesanan pun banyak berdatangan dari berbagai kalangan.
Seharinya, Nani Kuntring bahkan bisa memproduksi ratusan butir telur asin siap jual, telur-telur asin buatannya itu pun selalu habis setiap hari.
Dalam menjalani usahanya tersebut, Nani Kuntring turut dibantu Lurah Desa Kroya Kicer dan Motekar Kroya Nurhasana.
"Alhamdulillah banyak yang beli, mulai dari orang desa, dinas-dinas, masyarakat banyak yang pesan telur ke Bu Nani," ujar Koordinator Lapangan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Indramayu, Adi Wijaya kepada Tribuncirebon.com, Kamis (27/1/2022).
Adi Wijaya menyampaikan, selain membawa Sinta Murni ke panti sosial di wilayah Kabupaten Subang untuk bisa kembali sekolah.

LPAI Indramayu juga turut membawa Nani Kuntring ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BRSPDI) Ciungwanara di Bogor.
"Alhamdulillah sekitar sebulan lalu ibu Nani kita jemput dan sekarang mulai bisnis berjualan telur asin," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, nasib kurang beruntung dialami Sinta Murni, bocah yang tinggal di Desa/Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Pasalnya, bocah malang berusia 7 itu tidak bisa mengenyam pendidikan seperti teman-temannya.
Ia terpaksa mengurus ibunya, Nani Kuntring karena menderita gangguan jiwa atau ODGJ.
Kegiatan tersebut sudah dilakukan Sinta Murni sejak 3 tahun lalu ketika usianya masih sekitar 4 tahun.