Anggota GMBI yang Demo dan Merusuh di Depan Polda Jabar Ada yang Positif Narkoba
Polisi melakukan tes urine dan swab test kepada ratusan anggota GMBI yang diamankan setelah rusuh.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Polisi melakukan tes urine dan swab antigen, terhadap sejumlah anggota Ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di halaman Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022).
Polisi memisahkan anggota Ormas GMBI yang diduga positif menggunakan narkoba dari anggota GMBI lainnya.
Saat ini, baru ada satu anggota Ormas GMBI yang positif menggunakan narkoba jenis sabu.
"Tadi dari Cikarang Bekasi (menggunakan sabu)," ujar anggota ormas GMBI, saat ditanya anggota Polisi.
Belum diketahui berapa jumlah anggota ormas yang diamankan dan jumlah yang didapati positif mengonsumsi narkotika.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, saat ini polisi masih melakukan pendataan.
"Masih didata," ujar Ibrahim.
Sebelumnya, Polda Jawa Barat mengamankan ratusan anggota Organisiasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang merusuh saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolda Jabar, Kamis (27/1/2022).
Menurut pantauan Tribun, ratusan anggota Ormas GMBI ini dikumpulkan di halaman Mapolda Jabar untuk dilakukan pendataan dan tes urine.
Dari informasi yang dihimpun, ormas GMBI yang melakukan unjuk rasa ini sempat melakukan pelemparan serta perusakan fasilitas di lingkungan Mapolda Jabar.
Tak hanya itu, anggota Ormas GMBI juga sempat melakukan pembakaran hingga penutupan jalan Soekarno-Hatta.
Bahkan, ada yang nekat menaiki patung Maung Lodaya.
Ormas GMBI melakukan unjuk rasa ke Polda Jabar menuntut pengusutan kasus kekerasan terhadap salah satu anggota GMBI di Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu, yang menjadi korban saat aksi damai di salah satu perusahaan.

Jalan Soekarno-Hatta Ditutup
Kamis siang, Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di depan Markas Polda Jabar ditutup sementara.
Hal ini disebabkan adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang menutup sebagian ruas jalan tersebut.
Berdasarkan pemantauan di lokasi, dua lajur Jalan Soekarno Hatta di depan Mapolda Jabar ditutup karena dijadikan parkir kendaraan pengunjuk rasa.
Pengunjuk rasa pun duduk di badan jalan yang mengarah ke pusat Kota Bandung tersebut.
Dengan demikian, kendaraan dari arah Bundaran Cibiru yang tengah menuju pusat kota dialihkan ke jalur lainnya.
Sampai pukul 13.00, jalur arah barat ini pun masih ditutup.
Akibatnya, kepadatan lalu lintas pun terjadi dari mulai Cinunuk di Cileunyi, sepanjang sekitar 4 kilometer.
Sedangkan, jalur dari arah pusat Kota Bandung menuju Bundaran Cibiru pun tersendat.
Namun demikian, di jalur ini kendaraan masih bisa melaju walaupun di perempatan Gedebage petugas mengalihkan arus kendaraan ke Jalan Rumah Sakit atau Gedebage Selatan.
Kepadatan lalu lintas ini kian parah karena penutupan terjadi berbarengan dengan jam pulang sekolah dan jam istirahat makan siang.
Para pelajar dan pekerja terlihat berjalan kaki di trotoar untuk mencapai tujuannya, menghindari kemacetan lalu lintas.
Di badan jalan pun, pengunjuk rasa membakar ranting dan pembatas jalan sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.
Massa kemudian masih duduk di badan jalan dan trotoar, memblokade arus lalu lintas.
Baca juga: Aparat Gabungan di Sumedang Jaga Ketat Perbatasan Jalan Bandung-Sumedang, Buntut Rusuh GMBI