Politisi Golkar Ini Bela PDIP yang Kena Imbas Mulut Arteria Dahlan yang Serampangan

Politisi Golkar Agun Gunanjar Sudarsa melontarkan komentar bijaksana soal ulah Arteria Dahlan yang ancam 3.5 juta suara PDIP di Jabar.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Istimewa
Anggota Komisi XI DPR Fraksi Golkar Agun Gunanjar Sudarsa 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Politisi Golkar Agun Gunanjar Sudarsa melontarkan komentar bijaksana soal ulah Arteria Dahlan yang ancam 3.5 juta suara PDIP di Jabar.

Seperti diberitakan, ulah Arteria Dahlan yang menyinggung Bahasa Sunda di rapat Komisi III DPR RI saat rapat bersama Kejagung berbuntut panjang.

Narasi anti PDIP bergema di media sosial. Awalnya ramai tagar SundaTanpaPDIP, kemudian IndonesiaTanpaPDIP. Narasi-narasi itu muncul setelah Arteria Dahlan meminta maaf.

Dalam komentarnya, Agun Gunanjar Sudarsa yang juga politisi Golkar in menyebut bahwa tindakan Arteria Dahlan ini tidak merepresentasikan kebijakan partai.

“Itu menyangkut prilaku seseorang. Perbuatan Arteria Dahlan tersebut tidak merepresentasikan partainya (PDI Perjuangan), tidak mereptasikan sukunya. Tapi ia merepresentasikan dirinya sendiri,” kata Agun Gunanjar Sudarsa di Aula Kelurahan Ciamis Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, Minggu (22/1/2022).

Baca juga: Sebut Prabowo Subianto Ketum Gerindra Macan Mengeong, Edy Mulyadi Dilaporkan ke Polisi

Anggota DPR RI ini juga menyarankan agar kasus Arteria Dahlan tak perlu diperpanjang. Toh, Arteria Dahlan juga sudah meminta maaf. Selain itu, PDIP sudah menegurnya.

“Kalau semakin ditanggapi, semakin positip untuk dia (Arteria Dahlan). Semakin viral semakin menguntungkan untuk yang bersangkutan,” ujar Agun. 

Meski begitu, dia tetap menyayangkan tindakan Arteria Dahlan dalam ucapannya, sekalipun ada maksud baik di balik ucapannya itu namun imbasnya bagi partai bisa jadi besar.

“Itu merupakan konsekuensi dari prilaku tersebut. Sedikit banyak saya tahu perangai Arteria, kami dulu sama-sama di Pansus Angket KPK,” ujar Agun, anggota DPR RI dari Dapil Jabar XI (Ciamis, Kuningan, Banjar, Pangandaran)

Jadi  menurut Agun, ia sedikit banyak cukup tahu karakter Arteria.

Baca juga: Cerita Dorce Gamalama Terima Bantuan Uang Ratusan Juta Dari Ketum PDIP hingga Jokowi

“Kasus tentang dia kan tidak hanya sekarang saja. Kasus tentang dia kan sudah banyak.  Ada kasus dengan Pak Emil Salim, ada kehebohan di bandara. Sekarang ada kasus omongannya yang menyebabkan ketersinggungan etnik Sunda. Itu jelas merupakan resiko dari prilaku Arteria sendiri.Ulah sombong jadi jalma” ungkapnya.

3,5 Juta Suara PDIP di Jabar Terancam

Pada raihan suara Pemilu 2019, suara PDI Perjuangan di Jabar sebanyak 3.510.525 suara atau terbanyak kedua.

Di posisi pertama, ada Partai Gerindra sebanyak 4.320.050 suara. Di posisi ketiga, ada PKS dengan suara 3.286.606.

Sedangkan di raihan suara Pilpres 2019 dimana PDI Perjuangan mengusung Jokowi, juga kalah di Jabar. Pasangan Jokowi - Maaruf Amin meraih suara 10.750.568.

Sedangkan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno meraih 16.077.446.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiludin Ritonga sebut raihan suara PDIP terancam terdegradasi oleh ulah Arteria Dahlan.

"Kasus Arteria Dahlan terkait polemik Bahasa Sunda akan berpengaruh terhadap raihan suara PDIP di Jabar," kata Jamaludin Ritonga dikutip dari Tribunnews, Senin (24/1/2022).

Hal itu merujuk pada fenomena narasi anti PDIP di media sosial.

"Gejala ke arah itu terlihat dari reaksi berbagai elemen warga Sunda yang meminta Arteria meminta maaf. Bahkan di media sosial muncul tagar #SundaTanpaPDIP," jelas dia.

Ada Misi Terselubung

Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono, menyebut ada pihak-pihak tertentu yang menyeret kasus Arteria Dahlan ke wilayah politik elektoral.

"Itu dinamika, wajarlah kalau permasalahan Arteria Dahlan itu sudah diseret-seret ke wilayah politik elektoral," kata Ono Surono saat dihubungi pada Sabtu (22/1/2022).

Kata dia, tagar itu menyasar suara pemilih PDI Perjuangan di Jabar yang pada Pemilu 2019 meraih 3,5 juta. Untuk saat ini, bisa saja tagar itu jadi pengaruh.

"Ya, pasti akan terpengaruh karena saya lihat ini (tagar SundaTanpaPDIP) sangat masif dilakukan oleh beberapa kelompok yang mempunyai kepentingan elektoral, tapi ya tentunya sekali lagi ini menjadi sebuah catatan PDI Perjuangan di Jabar untuk meningkatkan kinerjanya," ujar Ono Surono.

Meski begitu, Ono Surono mengaku masih optimistis PDIP mendapat suara dari masyarakat sunda. Setidaknya, kata dia, kedekatan PDIP dengan masyarakat, kelompok budaya dan seniman Sunda sudah terjalin.

"Permasalahan ini bukan karena kader PDIP Jabar, sehingga kita masih tetap optimis, dengan catatan harus kerja lebih keras lagi di bawahnya," katanya.

Pihaknya tidak akan melawan tagar yang saat ini ramai dengan tagar lagi. Tapi, Ia akan melawannya dengan kinerja.

"Kita tidak akan melawan tagar itu dengan tagar lagi, tapi dengan kerja. PDIP harus mewujudkan bagaimana menjadi partai yang nyunda, sopan santun dan punya kepedulian kepada rakyat," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved