Jika Kasus Covid-19 Terus Melonjak, ASN Bandung Barat Akan Kembali Terapkan WFH
Rencana WFH tersebut sebetulnya bakal diterapkan oleh semua daerah di Jawa Barat karena harus mengikuti arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal kembali menerapkan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), jika kasus Covid-19 terus melonjak.
Pasalnya, sejak awal Januari 2022 lalu, kasus Covid-19 di Bandung Barat kembali melonjak. Padahal pada akhir tahun lalu, kasus Covid-19 sempat menyentuh angka nol dan saat ini tercatat sudah ada 20 kasus.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bandung Barat, Asep Sodikin mengatakan, rencana WFH tersebut sebetulnya bakal diterapkan oleh semua daerah di Jawa Barat karena harus mengikuti arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Buntut Omicron Masuk Kota Bandung, WFH Bakal Diterapkan Lagi, Berapa Persen yang Boleh WFO?
"Iya kita akan menerapkan lagi WFH, jadi enggak akan 100 persen WFO nanti. Itu dilakukan melihat tren kasus meningkat," ujarnya saat saat ditemui di Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Senin (24/1/2022).
Asep mengatakan, berdasarkan hasil rapat pada pekan lalu, pemerintah provinsi memprediksi lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Barat bakal mencapai puncaknya pada bulan Juni mendatang.
Atas hal tersebut, pihaknya bakal langsung melakukan pencegahan supaya kasus Covid-19 tersebut tidak terus melonjak seperti yang sudah terjadi pada Januari ini.
"Kalau tidak segera diintervensi, maka di bulan Maret bisa terus melonjak, kemudian nanti di bulan Mei seperti apa kondisinya, dan kemungkinan puncaknya di Juni. jadi perlu dicegah, jangan dibiarkan," kata Asep.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tidak terlena jika kasus Covid-19 melandai karena jika hal tersebut dilakukan, maka bukan tidak mungkin kasusnya bakal terus melonjak seperti sekarang.
"Intinya masyarakat jangan sampai abai menerapkan protokol kesehatan. Kita mengizinkan aktivitas di luar ruangan tapi jangan sampai abai," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Eisenhower Sitanggang, mengatakan, hingga saat ini 20 warga yang terpapar Covid-19 itu tidak memiliki riwayat penyakit bawaan dan saat ini mereka tengah menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Saatnya WFH Lagi di Tengah Meningkatnya Kasus Omicron? Ini Imbauan Luhut Binsar Pandjaitan
"Kebanyakan dari jumlah 20 ini merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sementara itu untuk yang lain gejala yang dirasakan seperti flu biasa," katanya.
Selain itu, hingga saat ini pihaknya juga belum menerima laporan terkait adanya warga yang terpapar Covid-19 varian Omicron maupun delta.
"Tapi sample warga yang terpapar Covid-19 telah dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat. Secara otomatis seperti itu, usai PCR dilakukan sampel langsung dikirim," ucap Eisenhower.