WASPADA, Varian Omicron Sudah Masuk Kota Bandung, 6 Orang Terpapar, Diduga dari Penularan Lokal
Kemungkinan kasus Omicron yang ada di Kota Bandung lantaran adanya transmisi lokal yang terjadi sehingga perlu pelacakan sumber awalnya dari mana.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus covid varian baru, Omicron ternyata sudah ditemukan di Kota Bandung. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosila, berdasar hasil tes whole genome sequensing (WGS).
"Hasil WGS ternyata ya ada yang terkonfirmasi Omicron di Kota Bandung. Sekarang pasien sedang dikarantina di BPSDM Jabar," katanya saat dihubungi Kamis (20/1/2022).
Rosye menyebut kemungkinan kasus Omicron yang ada di Kota Bandung lantaran adanya transmisi lokal yang terjadi sehingga perlu pelacakan sumber awalnya dari mana.
Baca juga: Update Omicron, Sudah 361 Pasien Positif Omicron yang Sembuh, Arab Saudi Penyumbang Terbanyak Kasus
"Terkonfirmasinya itu enam orang, terdiri dari empat orang karena ada penyakit penyerta dan kondisi membaik, lalu dua orang lainnya sedang dirawat di rumah sakit. Kami tentu selalu lakukan tracing dan biasanya ketika CT-nya rendah kemudian ada penyakit penyerta itu yang membuat dia terkonfirmasi. Dari dua pasien itu yang satunya sudah kondisi bagus ketika di-swab lagi sudah negatif," ujarnya seraya pelaksanaan 3M dan 3T terus dilakukan.
Dua pasien yang ada di rumah sakit, Rosye menyebut kondisinya membaik dan hasil swab negatif sehingga hanya perlu dikarantina selama 14 hari dengan menjalankan protokol kesehatan ketat.
Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengatakan sejumlah langkah telah diambil Satgas Covid Kota Bandung menyusul ditemukannya kasus Omicrom di Kota Bandung.
Salah-satunya melakukan tes acak (random) ke sekolah-sekolah, dan melakukan tracing terhadap enam pasien yang terpapar Omicron.
"Penularannya transmisi lokal. Kondisi ini yang justru menjadi khawatir," ucap Yana.
Baca juga: Omicron Mengintai, RSUD Indramayu Bersiap Andai Terjadi Lonjakan Pasien
Yana berharap dengan tindakan yang selama ini dilakukan Pemkot Bandung dalam mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19, seperti percepatan vaksinasi mulai usia anak 6-11 tahun sampai vaksinasi lansia dan booster bisa menghadirkan kekebalan komunitas (herd immunity).
"Secara teori dengan dilakukannya vaksinasi yang luar biasa mudah-mudahan covid ini menjadi endemi bukan pandemi lagi. Sekali lagi, saya tekankan kepada warga Kota Bandung bahwa adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini kuncinya adalah protokol kesehatan. Virus itu kan semua cenderung bermutasi termasuk Covid, ada alfa, delta, hingga delomicron. Semoga saja kami semua dapat terus disiplin," katanya.
Anggota DPRD Kota Bandung dari fraksi NasDem, Rendiana Awangga, meminta Pemerintah Kota Bandung meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) secara penuh.
"Pengawasan prokes di PTMT harus semakin di tingkatkan secara intens, karena seperti diketahui, saat ini Omicron telah ditemukan di Kota Bandung, jadi jangan sampai lengah, karena ini menyangkut kesehatan dan keselamatan dari peserta didik yang juga anak-anak kita," ujar saat dihubungi melalui telepon, Kamis (20/1).
Namun, tegas Rendiana, peningkatan upaya pencegahan bukan berarti harus menghentikan pelaksanaan PTMT penuh, atau tidak mendukung kebijakan pemerintah pusat.
Baca juga: WASPADA! Omicron Sudah Serang Bandung, Ditemukan Enam Orang Terpapar, Begini Kondisinya
"Tapi, pelaksanaannya saja disesuaikan dengan kondisi penyebaran Omicron. Apakah kasus masih bisa terkontrol atau tidak. Tapi ketika pemerintah merasa sulit dikendalikan, maka Pemkot Bandung juga harus jujur kepada diri sendiri dan masyarakat untuk melakukan evaluasi terkait dengan beberapa kegiatan yang salah satunya PTM 100 persen ini," ujarnya.
(nandri prilatama/cipta permana)