Kenali dan Waspadai Kondisi Demam Berdarah Pada Buah Hati Anda

dr. Deisy Alexandria Taruli, Sp. A mengatakan, dalam beberapa kasus, DBD dapat menjadi kondisi yang lebih serius pada anak dibandingkan dewasa

Penulis: Cipta Permana | Editor: bisnistribunjabar
santosa hospital
Dokter Spesialis Anak Santosa Hospital Kopo Bandung, dr. Deisy Alexandria Taruli, Sp. A 

Ia pun mengimbau, agar pencegahan potensi demam berdarah di rumah dapat terus dilakukan secara berkala dan konsisten. Cara yang paling efektif adalah dengan memberantas sarang nyamuk, melalui gerakan 3M yaitu, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, tempat penampungan air lemari es, tempat minum burung, vas bunga, minimal tujuh hari sekali.

Kemudian, senantiasa menutup rapat tempat penampungan air seperti toren, drum air.

Serta, mengubur atau memanfaatkan (mendaur ulang) barang bekas yang dapat berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Sebab, pada periode musim penghujan (Oktober – April ), terjadi peningkatan curah hujan dan perubahan pada kelembaban udara. Selain itu akan ada banyak genangan air yang dapat menjadi media pertumbuhan nyamuk Aedes (nyamuk pembawa virus demam berdarah).

Maka, periode tersebut, biasanya menjadi momentum terjadinya kenaikan kasus demam berdarah di Indonesia.

"Selain memberantas sarang nyamuk, kita juga harus melakukan kegiatan pencegahan seperti menggunakan kelambu saat tidur, mengoleskan obat anti nyamuk pada daerah kulit terbuka, menggunakan obat anti nyamuk atau menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit untuk dikuras atau dibersihkan," katanya (Cipta Permana).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved