Bomber: Strategi Pelatih Persib lawan Bali United Aneh dan Jelek, Febri Hariyadi Bermain Buruk

Kekalahan Persib Bandung dari Bali United FC dengan skor 0-1 menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Bobotoh. Febri Hariyadi juga mainnya buruk.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Mega Nugraha
Tribunnews/Muhammad Nursina
Penyesalan Beckham Putra setelah gagal memanfaatkan peluang di laga Persib Bandung vs Bali United, Kamis (13/1/2022). Di laga ini Persib kalah 0-1. 

Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kekalahan Persib Bandung dari Bali United FC dengan skor 0-1 menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Bobotoh. Febri Hariyadi juga mainnya buruk.

Bukan hanya soal tergeser dari posisi puncak klasemen oleh Arema FC, namun karena penampilan dan strategi yang diterapkan pelatih dalam pertandingan kemarin malam.

Ketua harian BOMBER, Mediaswara menilai, penampilan dan strategi Persib aneh dan mengecewakan dibandingkan dengan 18 laga lain yang telah dilalui di BRI Liga 1 Tahun 2021/2022.

"Mengenai pertandingan kemarin lawan Bali United FC, jelek lah kang, apalagi di sektor beknya sama di sektor tengah tuh sangat kurang, di bawah peforma biasanya," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (14/1/2022).

Baca juga: Saat Laga Bali United, Pemain Muda Persib Bandung Tiba-tiba Dipanggil ke Tribun oleh Shin Tae-Yong

Selain itu menurutnya, pada saat babak kedua pertandingan, ia merasa aneh dengan keputusan pelatih yang memainkan empat penyerang secara bersamaan, tanpa adanya gelandang murni yang mampu mengalirkan bola ke lini serang Maung Bandung. 

Dengan keputusan tersebut, para penyerang pun hanya menunggu aliran bola. Bahkan, karena tidak adanya suplai bola, membuat Bruno Cantanhede dan David da Silva harus turun ke lini tengah, hingga ke belakang untuk merebut bola dari lawan. 

"Mungkin karena minimnya strategi dari coach Robert Alberts, ya akhirnya kayak kemarin. Malahan pas babak kedua masa empat striker dimainkan barengan, tapi gelandangnya kosong, ini kan aneh. Akibatnya para penyerang jadi bingung, kayak Bruno posisinya jadi bertabrakan sama David, Erwin juga dimasukan tapi lebih condong dipaksakan main sebagai play maker. Padahal di line up masih ada pemain yang posisinya gelandang, kayak Abdul Aziz, Esteban, dan lainnya," ucapnya.

Baca juga: Outfit Jokowi di KEK Mandalika Didominasi Produk Buatan Bandung Raya

Mediaswara pun menyoroti penampilan Febri Hariyadi yang sejak putaran ketiga tampil kurang konsisten. Menurutnya, sejak Febri dimainkan bersamaan dengan Beckham Putra Nugraha, penampilannya cenderung merosot di bandingkan musim lalu.

Padahal biasanya, Beckham Putra selalu dimainkan untuk menggantikan Febri Hariyadi.

"Hal ini yang membuat peran Febri Hariyadi yang biasanya merangsek ke kotak penalti lawan dengan skill individunya, semakin jarang dilakukan karena pelatih menugaskan Beckham untuk itu, apalagi Febri juga di tuntut untuk bantu wing bek juga saat ditekan lawan. Jadi Febri enggak leluasa sama perannya sekarang," ujar Mediaswara.

Medi pun menilai, posisi puncak klasemen yang diambil alih Arema FC, masih mungkin direbut kembali oleh Persib Bandung, karena kompetisi masih panjang, asalkan Persib Bandung mau untuk melakukan evaluasi secara serius. 

Apalagi posisi Persib sekarang bukan cuma tergusur ke urutan kedua, tapi juga bisa jadi ke urutan keempat, apabila dua pesaing papan atas lainnya yaitu, Bhayangkara FC dan Persebaya Surabaya mampu meraih kemenangan dari lawan-lawannya dalam pertandingan yang akan digelar hari ini.

Baca juga: Kalah dari Bali United FC, Posisi Persib Bandung di Papan Atas Klasemen Liga 1 Makin Tidak Aman

"Jadi kemarin pas bursa transfer di buka, seharusnya bukan cuma pemain stiker yang di beli, tapi kebutuhan Persib itu di tengah sama bek. Apalagi Marc Klok yang sering absen karena kartu (kuning), harusnya ada pemain baru yang perannya sama. Selain itu, bek tengah juga kalau ada bek yang absen apalagi sampai dua orang, habis sudah, tinggal pemain muda aja," ucapnya.

Ia pun berharap, untuk pertandingan selanjutnya, Persib mampu bangkit dan kembali meraih kemenangan di sisa pertandingan di seri keempat ini.

"Harapannya, Persib bisa memberikan permainan terbaiknya dan memperbaiki taktik (strategi) permainan, agar tidak monoton yang bisa dengan gampang dibaca oleh tim lawan. Intinya untuk pelatih persib yang sekarang harus memperbanyak strategi permainan," katanya (Cipta Permana).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved