Pramuka Korban Lingkaran Setan
Cerita Korban Tradisi Pramuka Tak Hanya Bonyok, Tapi Juga Lebam di Dada dan Pundak Hingga Demam
Tiga siswa kelas X SMAN 1 Ciamis yang menjadi korban kegiatan “Lingkaran Setan” Pasukan Tongkat Ambalan Pramuka tak hanya lebam di pipi tapi juga
Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
“Di pundaknya juga ada lebam, dan bekas seperti dicakar. Atau mungkin karena dikepret atau direngkuh. Jadi meninggalkan bekas di pundak,” katanya.
Menurut Ari, anaknya tersebut tidak sampai dirawat di rumah sakit. “Hanya masuk IGD saja, setelah diobati pulang lagi. Nggak sampai dirawat, tapi sekarang belum masuk sekolah. Masih izin sakit,” ujar Ari.
E menurut Ari merupakan anaknya yang ke-3 dari 4 bersaudara. “Di sekolah ia hanya aktif di pramuka. Di eskul lain tidak aktif,” katanya.
Hal yang lebih rinci diungkapkan Mamay. Ayahanda dari MF (16) menyebutkan bahwa anak bungsunya tersebut tidak hanya mengalami lebam bonyok di pipi kiri dan kanan. “Tetapi si Adek (maksudnya MF) juga mengalami lebam dan luka robek dibibir. Bibirnya jontor,” ujar Mamay kepada Tribun Kamis (13/1).
Mamay sempat kaget menyaksikan anak bungsunya tersebut dengan muka penuh lebam. “Semula ngakunya kecelakaan, tapi akhirnya ngaku karena ikut kegiatan pramuka. Adek juga sempat menyebut bahwa ada temannya lebih parah, yakni FR. Korban lainnya, E. Ada tiga yang korban. Setelah ditelusuri ngakunya mengikuti kegiatan Pasukan Tongkat,” katanya.
Setelah mendapat informasi dari anak bungsunya tersebut, menurut Mamay, bulan Oktober lalu eskul kepramuka SMAN 1 Ciamis merekrut anggota baru, dari siswa kelas X. “ Adek ikut eskul pramuka, bersama 75 orang rekannya sesama siswa kelas X. Bulan Oktober mulai latihan rutin di bawah binaan siswa senior,” jelas Mamay.
Ke-76 peserta baru eskul kepramukaan yang tergabung dalam Ambalan Ciungwanara dan Ambalan Diyah Pitaloka SMAN 1 Ciamis tersebut dibagi atas 4 sangga. MF masuk sangga panegas.
Latihannya setiap hari Selasa dan Kamis pada jam 09.00 sampai jam 10.00 di lingkungan SMAN 1 Ciamis.
Memasuki libur semester mulai Jumat (24/12) tensi latihan meningkat. Tidak hanya pada hari Selasa dan Kamis tersebut. Tetapi juga hari Sabtu. Khusus Pasukan Tongkat (Paskat), tempat latihannya juga berpindah-pindah, pernah di hutan pinus Darmacaang. Dan seringnya di Taman RA Kusumadiningrat Situs Jambansari. Latihan pasukan tongkat tidak hanya baris berbaris.
“Pada hari kejadian Sabtu (8/1) tersebut latihannya berlangsung di sebuah rumah kosong di Kertaharja Cijeungjing. Si Adek tidak tahu namanya kampungnya apa, tapi bisa nunjukin rumah tersebut. Rumah tersebut katanya rumah TT, alumni SMAN 1 Ciamis. Anakku itu Sabtu (8/1) sempat pamit mau latihan pramuka,” jelas Mamay.
Dari keterangan anaknya, menurut Mamay, beberapa sebelum mengikuti latihan di Kampung Sarayuda Kertaharja Cijeungjing Sabtu (8/1) anggota pasukan tongkat diberi tahu kalau pada latihan tersebut ada kegatan saling tempeleng dan saling pukul sesama peserta.
Namanya “Lingkaran Setan” dan kemudian berlanjut kegiatan serupa namannya “Empat Mata Angin”.
Semacam kegiatan mirip perpeloncoan, sebagai upaya seleksi untuk memilih ketua sangga (pimpinan sangga, pinsa).
Dan siswa yang lolos dari kedua kegiatan tersebut akan dikukuhkan sebagai pimpinan sangga (pinsa).
Dalam kegiatan “Lingkaran Setan” tersebut ada 3 siswa yang bertahan dan dianggap kuat yakni MF, E dan FR.