Potret Antrean Mobil di Muree Pakistan, Turis Meninggal di Dalam Mobil karena Terjebak Badai Salju

Badai salju menewaskan setidaknya 22 orang yang terjebak dalam antrean mobil di Murree, Pakistan.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
ISPR via AP
Situasi Muree saat badai salju yang menawaskan setidaknya 22 turis 

Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sheikh Rashid Ahmed, dalam sebuah pesan video mengatakan turis yang mengunjungi daerah itu dalam jumlah besar untuk pertama kalinya dalam 15 hingga 20 tahun telah menciptakan krisis besar.

Ia mengatakan, pemerintah setempat saat itu berupaya untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar salju.

Bahkan, lima peleton Angkatan Darat Pakistan telah dipanggil untuk membantu. 

Terjebak selama 18-20 jam di dalam mobil

Dalam foto yang disediakan oleh Hubungan Masyarakat Antar Layanan ini, orang-orang berjalan melewati kendaraan yang terjebak di daerah yang dilanda hujan salju lebat di Murree, sekitar 45 kilometer sebelah utara ibu kota Islamabad, Pakistan, Sabtu, 8 Januari 2022. (ISPR via AP)
Dalam foto yang disediakan oleh Hubungan Masyarakat Antar Layanan ini, orang-orang berjalan melewati kendaraan yang terjebak di daerah yang dilanda hujan salju lebat di Murree, sekitar 45 kilometer sebelah utara ibu kota Islamabad, Pakistan, Sabtu, 8 Januari 2022. (ISPR via AP) ()

Ada kesaksian dari seorang pria yang berada di lokasi dan ia menceritakan betapa mengerikannya situasi di Murree.

Kesaksian itu diterima oleh Tayyab Gondal. Ia membagikan pesan suara terakhir yang dia terima dari sepupunya Naveed Iqbal, dengan media lokal.

"Kami terdampar di mobil selama 18 dan 20 jam dan menunggu dan berapa banyak lagi yang harus menunggu. Semoga Tuhan sesuatu berhasil dan kami benar-benar khawatir," ujar Iqbal dalam pesan suara itu.

1.000 orang terjebak dan kekurangan makanan

Banyak turis yang terdampar di Murree mengatakan kepada media lokal bahwa mereka mengalami masalah dalam mendapatkan makanan, akomodasi, dan bantuan.

Para pejabat memanggil pasukan paramiliter dan unit gunung militer khusus untuk membantu.

Pada Sabtu malam, ribuan kendaraan telah ditarik dari salju tetapi lebih dari seribu masih terjebak.

Pihak militer juga mengubah sekolah-sekolah yang dikelola tentara menjadi kamp-kamp bantuan di mana mereka menyediakan tempat berteduh dan makanan bagi para turis yang telah diselamatkan.

Keracunan asap mobil

Pejabat darurat membagikan makanan dan selimut kepada orang-orang saat mereka terjebak di dalam kendaraan yang tertutup salju, tetapi banyak yang meninggal karena hipotermia.

Tidak hanya hipotermia, dokter layanan penyelamatan Abdur Rehman mengungkapkan, orang lain yang meninggal mungkin disebabkan keracunan karbon monoksida lantaran menghidupkan pemanas mobil mereka untuk waktu yang lama.

Sumber: Kompas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved