Menangis Takut Divaksin, Seorang Murid Dipeluk Erat Kapolsek Rajadesa Ciamis, Akhirnya Mau Disuntik
Dari 280 anak yang akan divaksin di SDN 1 Tanjungjaya Rajadesa Ciamis, Selasa (11/1) pagi sampai siang ternyata tak semuanya mau disuntik.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Dari 280 anak yang akan divaksin di SDN 1 Tanjungjaya Rajadesa Ciamis, Selasa (11/1) pagi sampai siang ternyata tak semuanya mau disuntik.
Malah ada yang berontak dan menangis-nangis tidak mau disuntik.
Setidaknya ada dua murid yang takut divaksin, seorang laki-laki dan seorang perempuan.
“Yang laki-laki sempat nangis dan sedikit berontak tidak mau divaksin. Takut disuntik katanya. Tapi setelah dipeluk, dia mulai tenang. Dan alhamdulillah akhirnya mau divaksin,” ujar Kapolsek Rajadesa, AKP Hj Iis Yeni Idaningsih kepada Tribun Selasa (11/1).
Juga ada seorang murid perempuan, nangis-nangis tidak mau disuntik.
“Kelihatan ia ketakutan. Kemudian saya dekati, saya peluk akhirnya mau disuntik. Waktu disuntik masih nangis. Tapi kemudian malah bilang: Makasih Bu Polwan,” katanya.
Kegiatan vaksinasi di SDN 1 Tanjungjaya Selasa (11/1) menurut AKP Hj Iis Yeni merupakan hari kedua rangkaian vaksinasi anak di Kecamatan Rajadesa.
Total anak usai 6 tahun-11 tahun yang menjadi target vaksinasi di Rajadesa, katanya, sebanyak 3.108 orang baik yang duduk di SD maupun di TK/PAUD.
Kegiatan hari pertama vaksinasi anak di Kecamatan Rajadesa, Senin (10/1) targetnya 1.725 anak dari 7 desa yang pelaksanaannya berlangsung di 18 SD.
Namun dari 1.725 orang target, yang berhasil divaksin (realisasi) hanya 978 anak.
Pada hari pertama tersebut ada 747 anak yang tidak berhasil divaksin.
Kendala utamanya menurut Kapolsek Rajadesa, AKP Hj Iis Yeni Idaningsih lantaran adanya penolakan dari orangtua.
Juga ada yang tidak divaksin karena sakit sehingga hasilnya tidak optimal.
“Untuk anak yang tidak divaksin karena ada penolakan dari orangtua kami tidak akan memaksakannya,” ujar AKP Hj Iis Yeni.
