Emak-emak Berhelm Doraemon Omeli Petugas yang Bongkar Lapak PKL di Indramayu: Kenapa Main Angkut?

Dengan masih mengenakan helm bergambar doraemon, ibu-ibu berbaju ungu itu terus mengomeli petugas yang tengah menjalankan tugas penertiban.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
handhika/tribunjabar
Ibu-ibu berhelm doraemon saat marah-marah kepada petugas Satpol PP Kabupaten Indramayu ketika lapak jualannya di Jalan Murahnara dibongkar, Senin (10/1/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Petugas Satpol PP Kabupaten Indramayu dimarahi emak-emak saat melakukan mengeksekusi pembongkaran lapak para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Murahnara Indramayu, Senin (10/1/2022).

Ibu-ibu itu diketahui merupakan salah satu dari pedagang yang lapaknya dibongkar petugas.

Dengan masih mengenakan helm bergambar doraemon, ibu-ibu berbaju ungu itu terus mengomeli petugas yang tengah menjalankan tugas penertiban.

"Saya cuma ingin tahu, mana suratnya, harusnya ada pemberitahuan dulu gak boleh jualan, surat peringatan pertama, kedua, ketiga baru diangkut, kenapa ini main angkut-angkut saja," ujar emak-emak berhelm gambar Doraemon tersebut.

Menerima omelan itu, petugas Satpol PP Kabupaten Indramayu tidak menggubris dan tetap melakukan eksekusi pembongkaran, termasuk lapak milik ibu tersebut.

Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Indramayu, Teguh Budiarso mengatakan, eksekusi ini merupakan pembongkaran lanjutan dalam penataan Taman Cimanuk sebagai ruang terbuka hijau (RTH) agar tidak kumuh yang sudah berlangsung sejak tahun 2019 lalu.

Hanya saja, karena pandemi Covid-19, eksekusi tersebut sempat tertunda dan baru dilanjutkan hari ini.

Lanjut Teguh Budiarso, surat peringatan kepada para pedagang pun sebenarnya sudah dilayangkan sejak jauh hari, bahkan hingga surat peringatan ketiga.

"Iya tadi ada, hanya ada tadi satu ibu-ibu yang melakukan penolakan, katanya sudah biasa seperti itu," ujar dia.

Di sisi lain, disampaikan Teguh Budiarso, pedagang lainnya menerima soal pembongkaran tersebut.

Para pedagang, mayoritas bahkan secara sukarela membongkar lapak semi permanennya sendiri yang berada di pinggir jalan tersebut secara sukarela.

"Tapi kalau secara mayoritas para pedagang menerima karena kita tetap mengedepankan persuasif dan humanis dalam melakukan eksekusi," ujar dia.

Secara keseluruhan, disampaikan Teguh Budiarso ada sekitar 70 lebih lapak PKL yang dibongkar hari ini, mulai dari depan SMP Negeri 4 Sindang sampai dengan depan RSUD Indramayu.

Mereka nantinya akan dipindahkan jualannya ke tempat yang sudah disiapkan pemerintah.

"Pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan untuk mereka pindah, lokasinya di belakang sebelah utara GOR Singalodra, sudah disiapkan di sana," ucap dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved