Desain Pariwisata Kota Bandung Mesti Dimatangkan, Wakil Ketua DPRD: Jangan Hanya Indah di Tulisan

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Ade Supriadi meminta Pemerintah Kota Bandung serius mematangkan konsep pariwisata, jangan hanya indah di tulisan, tapi

Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/TIAH SM
Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Ade Supriadi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Ade Supriadi meminta Pemerintah Kota Bandung serius mematangkan konsep pariwisata.

"Kasus kriminal yang muncul berulang di kawasan Alun-Alun Kota Bandung menjadi bukti nihilnya konsep pariwisata yang tidak ramah wisatawan," ujar Ade di Jalan Merdeka, Minggu (9/1).

Menurut Ade,  sepertinya desain pariwisata Kota Bandung ini hanya indah di tulisan, tapi di lapangan tak tentu arah, tak jelas.

Kalau desain wisata Bandung serius dikonsep, isu keamanan di kawasan wisata, seperti alun-alun bisa dicegah.

Ade menjelaskan, desain pariwisata Kota Bandung seakan dibiarkan berjalan seadanya, tanpa ada panduan yang bisa menjadi tawaran promo menarik bagi wisatawan.

Pusat kota diisi pusat kuliner dan belanja yang bisa ramai tanpa campur tangan pemerintah.

"Restoran dan kawasan kuliner ramai oleh turis karena nama besar yang telah dikenal. Hotel-hotel terisi dengan bantuan startup swasta dengan promo dan diskon yang menggoda,"ujar Ade.

Menurut Ade,  hotel di Bandung dikenal sebagai tempat singgah untuk wisatawan yang banyak menghabiskan waktu di banyak destinasi wisata Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Kawasan Alun-Alun Kota Bandung dan sekitarnya jadi magnet. Tetapi penataan kawasan wisata seolah tak terlihat.

Pusat informasi turis tidak terlihat mencolok. Wisatawan mengeksplorasi kawasan tanpa panduan.

Ade mempertanyakan pelibatan warga sekitar oleh pemerintah. Selayaknya, warga lokal yang paham wilayah dilibatkan dan diberdayakan. Terutama untuk mendata pedagang dan penjual jasa di kawasan tersebut.

"PKL di kawasan Cikapundung telah berorganisasi dengan rapi dan berjualan dengan tertib. Komunitas cosplay pahlawan super dan hantu penghibur di Jalan Asia Afrika juga telah mengikuti aturan di bawah kepengurusan," ujarnya.

Baca juga: Kawasan Wisata Asia Afrika Sempat Heboh oleh Beberapa Kasus, Kadisbudpar Kota Bandung Bilang Begini

Ade mengatakan, dulu sempat ada kasus pengisi kostum boneka yang melakukan pelecehan kepada wisatawan.

Komunitas di situ lalu menyaring supaya anggota mereka hanya warga terlatih yang ikut menjaga agar wisatawan nyaman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved