Kawasan Wisata Asia Afrika Sempat Heboh oleh Beberapa Kasus, Kadisbudpar Kota Bandung Bilang Begini
Kadisbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari menanggapi soal ramainya sejumlah kasus di objek wisata atau kawasan wisata Asia Afrika beberapa hari
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari menanggapi terkait ramainya sejumlah kasus di objek wisata atau kawasan wisata Asia Afrika beberapa hari lalu.
Seperti kasus pemaksaan produk kopi botol kemasan, sampai dengan kasus oknum tukang tato yang memasang harga tinggi dan berujung penganiayaan.
Menurutnya, para wisatawan yang datang ke Kota Bandung tentunya menginginkan situasi dan kondisi yang aman dan nyaman.
Sektor pariwisata, katanya, merupakan salahsatu andalan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung.
"Jadi, kota ini harus dijaga bersama-sama dan pengunjung juga harus tetap berhati-hati. Kami akan terus lakukan pembinaan edukasi ke warga bahwa Kota Bandunf sebagai kota pariwisata harus dijaga keamanan dan kenyaman. Karena jika Bandung tak aman maka wisatawan bakal berkurang dan kami enggak mau seperti itu terjadi, sehingga perlu ada komitmen bersama baik warganya, pemerintahnya, maupun medianya," katanya, Minggu (9/1/2022) di Jalan Laswi.
Sepanjang 2021, Kenny juga mengaku wisatawan yang datang ke Bandung menurun, terlebih ketika perayaan natal dan tahun baru.
Baca juga: Ada Insiden Pengeroyokan Oleh Pembuat Tato di Alun-alun, Yana Akan Tambah Petugas Floating di Sini
Kondisi itu menyusul adanya pembatasan-pembatasan dari pemerintah pusat, seperti tak diperbolehkannya ada acara saat pergantian tahun.
"Kondisi itu berdampak pada angka okupansi hotel di Bandung yang hanya 30 persen, berbeda dengan tiga atau empat bulan sebelumnya yang bisa capai okupansi sebesar 70 persen," kata Kenny.
Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meminta petugas keamanan di wilayah Asia Afrika, yakni Satpol PP Kota Bandung untuk lebih intensifkan kembali patroli sehingga dapat memudahkan dalam berikhtiar mengurangi kejadian-kejadian yang tak diinginkan.
"Dan menunjukkan ke warga bahwa pemerintah hadir. Insya Allah mudah-mudahan membuat Bandung aman dan nyaman buat siapa pun," ujar Yana. (*)