Ini Tarif Rute di Jalur Kereta Api Cibatu-Garut, Jalur Kenangan yang Sajikan Pemandangan Indah

Reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut Kota tidak lama lagi akan segera terlaksana.  Jalir kereta api itu sudah mati suri sejak 37 tahun. 

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Handhika Rahman
Kereta Api Inspeksi saat sedang terparkir di Stasiun Garut, Kamis (6/1/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Sidqi Al Ghifari

 
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut Kota tidak lama lagi akan segera terlaksana.  Jalir kereta api itu sudah mati suri sejak 37 tahun. 

Warga Garut pernah memiliki kenangan manis bersama lokomotif legenda DD52, CC5029 dan yang paling melegenda adalah CC5001 atau yang dikenal dengan si Gombar atau si Gomar dalam pelafalan urang Garut

Kini persiapan reaktivasi jalur tersebut sudah 100 persen, tinggal menunggu peluit peresmian dari Kementerian Perhubungan. 

Baca juga: DPRD Jabar Tagih Janji Reaktivasi Empat Jalur Kereta Api di Jawa Barat

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan tarif kereta api Cibatu ke Garut Kota terbilang cukup terjangkau yakni berkisar di angka Rp. 4.000 rupiah, kemudian rute Garut Kota ke Jakarta berada di angka Rp. 40.000 rupiah. 

"Murah, paling juga antar Garut empat ribuan, kemudian ke Bandung mungkin di bawah 10 ribuan,  ke Jakarta hanya 40 ribu," ujarnya saat diwawancarai awak media saat peninjauan persiapan reaktivasi jalur kereta di Stasiun Garut, Kamis (6/1/2022). 

Tidak hanya tarifnya yang murah,  nantinya para penumpang kereta di Garut juga akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang menakjubkan di bumi Swiss Van Java tersebut. 

Penumpang kereta akan disuguhkan pemandangan hamparan sawah dan pegunungan yang menjadi ikon Kabupaten Garut

Bagi masyarakat yang pernah merasakan sensasi naik kereta api dari Stasiun Cibatu ke Stasiun Garut Kota tentunya akan merasakan kembali kenangan indah puluhan tahun yang lalu. 

Baca juga: Jalur Kereta Api Cibatu-Garut Sudah Rampung, Terhubung ke Bandung hingga Jakarta, Kapan Beroperasi?

"Sempat kita tadi berhenti di tengah jalan d sebuah area Leles Kadungora itu indah sekali lembah gunung cocok dijadikan stasiun kecil tambahan juga," ucap Emil. 

Masyarakat Garut tampaknya sudah tidak sabar menunggu selesainya reaktivasi jalur kereta Garut.

Kerinduan itu bukan kerinduan yang biasa, pasalnya jalur kereta di Garut sudah berhenti sejak tahun 1982-1983 atau 37 tahun lalu.

Jalur kereta di Garut berhenti beroperasi karena letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982 yang mengakibatkan rusaknya sejumlah sarana penunjang kereta.

Kerinduan tersebut dikisahkan oleh Dede Hidayat (63) warga Kampung Bojong Gedang, Desa Maripari, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut

Dede mengatakan semasa sekolahnya dulu kereta api adalah alat transportasi utama, saat itu ia berangkat sekolah dari Stasiun Pasir Jengkol ke Stasiun Garut

"Kenangan yang indah, pemandangan yang indah juga, dari Pasir Jengkol ke Stasiun Garut itu pemandangannya hamparan sawah," 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved