Update Kasus Subang
Dua Kelemahan Kasus Subang Menurut Analisis Kriminolog yang Jadi Sorotan, Singgung Saksi Berkelit
Kriminolog UI, Adrianus Meliala membeberkan analisis terkait dua kelemahan kasus Subang yang menjadi sorotan, singgung adanya para saksi berkelit.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID - Hampir lima bulan, kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang belum diungkap.
Tuti dan Amalia ditemukan tak bernyawa dalam bagasi mobil Alphard di rumahnya di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang, Rabu, 18 Agustus 2021.
Penemuan mayat Tuti dan Amalia itu pun sempat menggegerkan warga sekitar bahkan publik karena menjadi sorotan nasional.
Kendati begitu, lima bulan pasca-kejadian dan kasus diambil alih Polda Jabar akhirnya menemukan titik terang.
Baca juga: Polisi Sudah Pegang Nama Tersangka Kasus Subang tapi Masih Ragu, Kata Warga Subang
Polisi merilis sketsa terduga pelaku.
Di sisi lain, meski sketsa pelaku dirilis, hal tersebut belum memuaskan publik untuk menjawab misteri perampasan nyawa ibu dan anak di Subang tersebut.
Tak sedikit spekulasi berkembang di masyarakat bahwa kasus Subang merupakan pembunuhan berencana yang melibatkan pembunuh bayaran.
Pasalnya, ditemukan indikasi dari beberapa temuan polisi di TKP yang mensinyalir pada motif tersebut.
Mengenai hal ini, kriminolog UI, Adrianus Meliala memberikan analisis terkait kasus Subang dalam wawancara bersama Aiman di KompasTV.
Saat ditanya apakah kasus Subang melibatkan pembunuhan bayaran, kriminolog mengaku belum bisa memastikannya.
Adrianus Meliala menjelaskan, dia belum bisa memastikan karena kasus Subang masih dalam proses penyelidikan.
Namun, kriminolog itu menyebut dalam proses tersebut ia menganalisis ada kesan terdapat dua kelemahan.
Kelemahan pertama, menurutnya, dari hasil pemeriksaan forensik.
Adrianus menilai adanya langkah yang kurang tepat saat penanganan kasus.
Adapun kelemahan kedua, menurutnya, dari olah TKP yang dinilainya jorok atau kurang disterilkan.