Nihil Pasien Covid-19 yang Dirawat, 2 Rumah Sakit Rujukan di Majalengka Kurangi Jumlah Tempat Tidur
Sebelumnya RSUD Cideres menyediakan 91 tempat tidur untuk pasien isolasi Covid-19. Namun, kini disisakan 35 tempat tidur untuk pelayanan Covid-19.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Dua rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kabupaten Majalengka sudah mengurangi tempat perawatan Covid-19 dan mengembalikan ke fungsi ruang perawatan umum.
Hal itu dilakukan seiring dengan semakin minimnya kasus Covid-19 di Kabupaten Majalengka.
Direktur RSUD Cideres, Asep Suandi mengungkapkan, di rumah sakit yang dipimpinnya sudah beberapa hari tidak melakukan perawatan pasien Covid-19.
Baca juga: Vaksin Booster Covid-19, Kapan dan Siapa Saja yang Sudah Boleh Disuntik?
Sehingga dengan semakin berkurangnya jumlah pasien, maka ruang isolasi pun dikurangi dan difungsikan kembali menjadi ruang perawatan biasa.
"Iya masih menyediakan tapi jumlahnya dikurangi," ujar Asep saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/2022).
Ia menyebutkan, sebelumnya RSUD Cideres menyediakan 91 tempat tidur untuk pasien isolasi Covid-19.
Namun, kini disisakan 35 tempat tidur untuk pelayanan Covid-19.
Selebihnya sudah berubah fungsi menjadi ruang perawatan biasa, karena tingginya jumlah pasien rawat inap yang datang.
“Namun ruangan perawatan tersebut akan kembali difungsikan sebagai ruang isolasi, ketika kebutuhan meningkat seperti sebelumnya. Sementara ini kami sesuaikan dengan kebutuhan, karena kami juga harus melayani pasien yang datang dan butuh perawatan,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini hampir semua ruang rawat inap penuh, yang masih ada hanya ruang perawatan kebidanan dan bersalin.
Hal yang sama juga dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka.
Baca juga: Status Pandemi Covid-19 di Indonesia Diperpanjang, Bupati Majalengka Sebut Penting
Direktur RSUD Majalengka, Erni Harleni mengaku, kini tersisa sebanyak 14 tempat tidur untuk isolasi Covid-19, dari jumlah sebelumnya mencapai 57 tempat tidur.
Perubahan ini dilakukan akibat tingginya kebutuhan ruang rawat inap pasien umum.
Sedangkan pasien Covid-19 semakin tidak ada.
