Ratusan Gempa Bumi Terjadi di Jawa Barat Selama 2021, Maknitudo Terbesar di Sukabumi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat 628 kali gempa bumi mengguncang wilayah Jabar selama 2021.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
BMKG
Gempa yang terjadi di Sukabumi pada Sabtu (30/10/2021) pagi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat 628 kali gempa bumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat selama 2021.

Dalam keterangannya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan, dari peta distribusi episenter gempa bumi periode tahun 2021, terlihat 441 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa, sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

"Sedangkan 187 kejadian gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai akibat dari aktivitas sesar lokal," ujar Teguh, Senin (3/1/2022).

Ia mengatakan, kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 kilometer hingga 322 kilometer.

Perinciannya, 546 kejadian gempa bumi dangkal (<60 km), 80 kejadian gempa bumi menengah (60-300 km) dan dua kejadian gempa bumi dalam (>300 km).

Sedangkan untuk magnitudo, gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 5,6 magnitudo dan yang terkecil yang tercatat adalah 1,4.

Menurutnya, sepanjang tahun 2021, terdapat 58 kali kejadian gempa bumi dirasakan.

Satu di antara gempa dirasakan dengan magnitudo tertinggi yaitu sebesar 5,6 terjadi pada tanggal 27 April 2021 di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 09.23 WIB yang berpusat pada 7,84 Lintang Selatan dan 106,89 Bujur Timur pada kedalaman 12 kilometer. Gempa ini dirasakan di wilayah Sukabumi, Rangkasbitung, Bayah, Cihara, Cilograng, Panggrangan, Bogor sebesar III MMI dan di wilayah Bandung, Tangerang Selatan dan Jakarta sebesar II MMI," ucap Teguh.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved