Anak Bandung Dibuang di Banyumas
Kabar Terkini Kolonel P Penabrak Sejoli di Nagreg Bandung, Danpuspom TNI AD Katakan Hal Ini
Kemarin, Kolonel P menjalani pemeriksaan kejiwaan. Hal tersebut dikatakan Danpuspom AD.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kasus tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, kini ditangani oleh Polisi Militer TNI Angkatan Darat.
Pemeriksaan terhadap para tersangka kecelakaan yang merenggut nyawa sejoli Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) terus dilakukan.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.id, salah satu tersangka, yakni Kolonel P diperiksa kesehatan jiwanya.
”Hari ini ada pemeriksaan kesehatan jiwa,” kata Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD Letjen TNI Chandra W Sukotjo, dikutip Kompas.id pada Rabu (29/12/2021).
Selain Kolonel P, dua oknum TNI lainnya juga menjadi tersangka kasus ini.
Mereka yakni Kopral Satu DA dan Kopral Dua A.
Kendati demikian, menurut Chandra, baru kolonel P yang diperiksa kesehatan jiwanya.
Menurut dia, tidak semua kasus perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa.
”Kasus-kasus tertentu saja,” kata Chandra. Kecelakaan di Nagreg terjadi pada Rabu (8/12/2021).
Handi Hariasaputra (17) dan Salsabila (14) tewas ditabrak mobil yang berisi Kolonel P, Kopral Satu DA, dan Kopral Dua A.
Alih-alih dibawa ke rumah sakit, kedua korban justru dibuang ke Sungai Serayu, Jawa Tengah.
Handi diduga masih hidup saat ditenggelamkan.
Tiga hari kemudian, Sabtu (11/12/2021), jenazah Handi ditemukan di Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Banyumas, Jateng.
Sementara itu, Salsabila ditemukan di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Cilacap, Jateng.
Jaraknya 200 kilometer dari lokasi tabrakan.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman telah menyatakan, ia yang bertanggung jawab atas tindakan tiga anak buahnya.
Dudung mengatakan, ia tetap menghormati dan mendorong proses hukum melalui peradilan yang jujur dan adil.
Baca juga: Panglima TNI: Kolonel P Ada Upaya Bohong Soal Kasus Nagreg, Ditahan di Tempat Canggih & Pakai Gelang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kolonel P, Tersangka Penabrak Handi-Salsabila Diperiksa Kejiwaannya".