Omzet Menggiurkan, Bisnis Jembatan di Sungai Citarum KBB Bermunculan, Kini Ada Jembatan Jembalas

Jika rata-rata ada 1.000 pengendara motor yang melintas di Jembatan Jembalas sehari, Cecep bisa mendapatkan uang Rp 3 juta per hari.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Sejumlah pengendara motor melintasi Jembatan Jembalas di Kampung Warung Pulus, RT 4/14, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (29/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT- Bisnis jembatan kayu di aliran Sungai Citarum daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bermunculan.

Selain bisa memudahkan akses masyarakat, bisnis tersebut bisa menghasilkan omzet yang cukup menggiurkan.

Di Bandung Barat, sudah ada beberapa jembatan kayu di antaranya, jembatan Jubang, penghubung Kampung Cibacang dengan Kota Baru Parahyangan, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang.

Ada juga jembatan Sasak Bodas di Cangkorah-Seketando, yang menghubungkan Kampung Cangkorah dan Kampung Seketando, Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar.

Lalu, ada jembatan Surapatin di Batujajar-Surapatin, yang menghubungkan Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, dan Desa Girimukti, Kecamatan Saguling.

Kemudian, ada Jembatan Bucin yang menghubungkan Kampung Bunder, Desa Karang Anyar, Kecamatan Cililin dengan Kampung Cimonyet, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Cihampelas.

Baca juga: Sempat Jadi Terkotor dan Terjorok, Ridwan Kamil Bahas Sungai Citarum di Konferensi Dunia COP26

Kali ini sudah muncul lagi jembatan baru di aliran Sungai Citarum, yakni Jembatan Jembalas yang menghubungkan Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Cihampelas.

Jembatan kayu yang didominasi warna biru tersebut baru diresmikan sekitar satu bulan yang lalu.

Pengelola sekaligus pemilik Jembatan Jembalas, Cecep Sumanta, mengatakan pembangunan jembatan kayu itu berlangsung 40, sejak 10 November hingga 18 Desember 2021, dengan biaya sekitar Rp 1 miliar.

"Dulu lokasi ini mati. Memang dulunya ada jembatan, tapi dari adanya Saguling, jembatan dulu itu tenggelam. Jadi, saya punya aspirasi untuk membangkitkan kembali supaya daerah ini hidup," ujarnya di Jembatan Jembalas, Rabu (29/12/2021).

Dengan adanya jembatan ini, kata dia, warga begitu antusias untuk menggunakan jembatan tersebut karena jarak tempuh Batujajar-Cihampelas jadi lebih dekat daripada melewati jalan raya.

"Kalau lewat jalan raya atau jalan umum, jarak tempuh Batujajar-Cihampelas bisa 30 menit, tetapi dengan adanya jembatan ini hanya 10 menit," katanya.

Baca juga: Ridwan Kamil Sedang Bahagia Target Tercapai, Akan Berenang di Sungai Citarum Bareng Ikan-ikan

Antusias warga yang melintasi jembatan tersebut, kata Cecep, terlihat dari banyaknya pengendara motor yang setiap hari bisa mencapai 1.000 pengendara, padahal jembatan itu masih baru dan belum banyak yang tahu.

Untuk melintasi jembatan ini, pengendara motor cukup membayar Rp 3 ribu, sedangkan pengguna sepeda dan pejalan kaki cukup membayar Rp 2 ribu.

Jika rata-rata ada 1.000 pengendara motor sehari, Cecep bisa mendapatkan uang Rp 3 juta per hari.

"Kalau di jembatan yang lain kan Rp 5 ribu, tapi kalau kita itung-itung sebagian amal. Terus ada Jumat Barokah juga, kita gratiskan selama satu jam, jadi tidak hanya memikirkan ekonomi," ucap Cecep.

Meski memungut biaya, Cecep menjamin jembatan sepanjang 540 meter, lebar 2,5 meter dan ketinggian yang berbeda karena posisinya naik turun itu pasti aman karena perawatannya dilakukan secara berkala.

"Alhamdulillah aman, karena kalau kelihatan sudah ada yang rusak langsung diganti. Jadi kondisinya setiap hari dicek, ada petugas khusus yang mengecek semuanya. Di sini pekerjanya ada 7 orang termasuk petugas karcis," ujarnya.

Baca juga: Solusi Baru Pemulihan Sungai Citarum, Pemprov Jabar Gandeng Universitas di Australia

Selain memudahkan akses jalan bagi warga, konsep jembatan ini juga sedikit dibalut dengan sentuhan wisata, karena para pengendara bisa berswafoto dengan latar belakang aliran Sungai Citarum yang saat ini sudah jernih.

"Makanya jembatan ini ada lengkungan kiri kanannya, dan ada gapura, jadi lengkap. Nanti bakal ada pengembangan untuk restoran kalau ada izin dari PT Indonesia Power karena kita disini numpang dengan sistem kontrak," kata Cecep.

Seorang pengendara motor asal Cimahi, Tresna (38) mengatakan merasa terbantu dengan adanya jembatan tersebut karena untuk menuju Cihampelas bisa sedikit lebih cepat ketimbang melewati jalan raya.

"Saya tahu jembatan ini setelah viral di sosial media, lalu saya coba lewat kesini, ternyata memang lebih cepat sekitar 20-30 menit," katanya.

Atas hal tersebut, dia pun tidak mempermasalahkan soal adanya biaya Rp 3 ribu ketika melewati jembatan tersebut karena dengan bayaran sebesar itu, cukup murah daripada harus menempuh jarak yang jauh.

"Kalau hanya membayar Rp 3 ribu ya murah, yang penting perjalanan saya dari Cimahi menuju Cihampelas bisa lebih cepat," ujar Tresna.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved