Pakar Beberkan 3 Dugaan Alasan Kolonel P Buang Handi dan Salsabila Seusai Tabrak Korban di Nagreg

Seorang Pakar Psikologi Forensik membeberkan dugaan tiga alasan yang mendorong oknum TNI AD nekat membuang jasad korban Handi dan Salsabila

Editor: Hilda Rubiah
Pendam XIII/Merdeka
Kolonel Inf Priyanto saat dibawa dua anggota penyidik Polisi Militer di Bandara Sam Ratulangi Manado menuju Bandara Soekarno Hatta. Kolonel Priyanto adalah penabrak Handi dan Salsabila dan yang memerintahkan keduanya dibuang ke Sungai Serayu. 

Identifikasi dilakukan dengan cara melihat ciri rambut, tinggi badan, aksesoris korban hingga menggunakan foto.

Dokter Hastry menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan luka kedua korban, Salsabila dipastikan meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) sebab mengalami luka parah di kepala.

Sedangkan Handi meninggal setelah tenggelam ketika dibuang pelaku.

"Kita temukan tanda tenggelam di saluran napas atas sampai paru-paru," ujar dr. Hastry.

Meskipun sudah mengalami pembusukan, dr. Hastry mengatakan, ditemukan bukti-bukti kuat bahwa korban Handi masih hidup saat dibawa kabur pelaku.

"Kami yakinkan dia sebab kematiannya karena tenggelam," kata dr. Hastry.

"Jadi waktu dibuang masih hidup."

"Kita lihat dari luka-luka di kepalanya yang didapat memang tidak mematikan."

"Jadi waktu kecelakaan dia pasti masih hidup," tegasnya.

Dokter Hastry menyoroti bagaimana air dan pasir masuk ke saluran pernapasan korban Handi.

"Jadi dia masih bernapas waktu dibuang ke sungai," kata dia.

Dokter Hastry menambahkan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban selain karena kecelakaan dan dibuang ke sungai. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul 3 Dugaan Alasan Oknum Kolonel TNI Buang Handi dan Salsabila di Sungai seusai Tabrak Korban di Nagreg

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved