Mesra di Cappadocia, Aurel dan Atta Halilintar Makin Romantis, Bunda dan Pipi Juga Tak Kalah Sweet

Aurel dan Atta Halilintar membagikan potret keromantisan dan kebersamaan ketika berkunjung ke Cappadocia.

Editor: Widia Lestari
Instagram/aurelie.hermansyah
Atta Halilintar dan Aurel tak kalah romantis di Cappadocia. 

Kemudian sejarah pun berlanjut ketika raja dari kerajaan Makedonia, Alexander Agung menguasai Cappadocia dan mengirim dengan jenderal kepercayaannya, Perdiccas pada tahun 322 sebelum masehi.

Setelah Alexander Agung meninggal, Cappadocia jatuh ke salah satu dinasti yang dikuasai kerajaan Makedonia, Seleusid.

Selanjutnya, Cappadocia dikuasai oleh kerajaan Romawi setelah pasukan Roma mampu menguasai daerah Magnesia pada tahun190 sebelum masehi.

Di bawah kekuasaan Romawi, Cappadocia dipertahankan sebagai ‘negara klien’ ketika Kaisar Tiberius mencaploknya pada tahun 17 sebelum masehi.

Setelah itu Cappadocia mengalami kontak dengan penganut agama Kristiani.

Masih dikutip dari Britannica, pada Alkitab Perjanjian Baru yaitu Kisah Para Rasul dituliskan jika orang Yahudi di Cappadocia berada di Yerusalem selama turunnya Roh Kudus pada Pentakosta .

Lalu pada abad ke 4 masehi terdapat tiga teolog yaitu Basil The Great, Gregory Nyssa, dan Greogry Nazianzus yang memberikan peran penting dalam pemikiran Kristen lewat tulisan yaitu tentang doktrin Trinitas.

Pada abad ke-5, Cappadocia dikuasai oleh Kekaisar Byzantium dan mengalami penyerangan hingga tahun 611.

Ibu kota Cappadocia yaitu Caesarea pun mengalami kerusakan akibat serangan dari pasukan Sasanian.

Negara Arab pun juga tidak luput untuk juga menyerang Cappadocia pada abad ke-7 dan berlanjut hingga abad ke-10.

Selama periode yang penuh ketidakstabilan tersebut, Cappadocia dipenuhi oleh gua serta terowongan yang mungkin dibangun atau diperluas dari bangunan yang sudah ada untuk digunakan sebagai tempat pengungsian.

Sayangnya, kapan persisnya bangunan tersebut dibangun sangat sulit ditentukan.

Hanya saja, Kekaisaran Byzantium harus kehilangan Cappadocia ketika datangnya pasukan dari Turki bernama Seljuq.

Kedatangannya membuat Kekaisaran Byzantium harus kalah pada Perang Manzikert pada tahun 1071.

Untuk saat ini, Cappadocia lebih dimanfaatkan

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved