Apa Motif 3 Oknum TNI Buang Salsabila dan Handi? Pakar Sebut Kemungkinan Tutupi Kejahatan Lain

Motif tiga oknum TNI membuang pasangan kekasih Salsabila dan Handi setelah menabrak mereka masih didalami.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Istimewa
Pria berbaju hitam dan putih yang ada di dalam mobil yang menabrak Handi dan Salsabila. 

TRIBUNJABAR.ID - Motif tiga oknum TNI membuang pasangan kekasih Salsabila dan Handi setelah menabrak mereka masih didalami.

Kasus tewasnya pasangan sejoli dalam kecelakaan di Nagreg, Bandung, Jawa Barat masih menjadi perhatian publik.

Terlebih, korban diduga dibuang pelaku ke Sungai Serayu.

Diketahui, pelaku adalah tiga oknum TNI yang masing-masing berinisial Kolonel Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua A.

Baca juga: Koptu Sholeh Ungkap Saat Sejoli Nagreg Dibuang di Cilacap, Kolonel P Tolak ke RS & Ambil Alih Kemudi

Kini ketiga oknum tersebut telah dilakukan penahanan dan terancam sanksi pemecatan.

Namun, hingga kini motif ketiga pelaku membuang jasad sejoli setelah sempat menabraknya, masih menjadi misteri.

Terkait kasus ini, Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel menyebut perlu pendalaman investigasi untuk mengetahui motif ketiga oknum itu membuang jasad sejoli ini.

Ia menilai tindakan pelaku tidak masuk akal.

Handi dan Salsabila, korban tabrak lari di Nagreg yang hilang, ditemukan tewas di Sungai Serayu.
Handi dan Salsabila, korban tabrak lari di Nagreg yang hilang, ditemukan tewas di Sungai Serayu. (Istimewa (Tribun)

Semestinya, mereka bisa membawa kedua jasad sejoli ini ke rumah sakit, bukan malah ke tempat lain.

"Situasi yang sangat tidak biasa ini memunculkan pertanyaan besar apa yang membuat manusia atau pelaku tindak kejahatan melakukan perbuatan sungguh-sungguh tidak terduga," ucap Reza, dikutip dari tayangan YouTube Metro TV News, Sabtu (25/12/2021).

Reza menyebut ketika tiga terduga pelaku dalam keadaan waras dan sehat, maka ada tiga kemungkinan hal yang perlu diinvestigasi lebih dalam.

Hal pertama, yakni memeriksa apakah terduga pelaku terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Kedua, perihal apakah terduga pelaku di bawah pengaruh alkohol alias minuman keras.

Kemudian, yang ketiga, kemungkinan terduga pelaku menutupi tindakan pidana yang ia perbuat lainnya.

Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel (Tangkap layar kanal YouTube Baitul Maal Hidayatullah)
Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel (Tangkap layar kanal YouTube Baitul Maal Hidayatullah) ()
Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved