Guru Rudapaksa Santri
Kasus Rudapaksa Herry Wirawan Terus Bergulir, Korban di Tasikmalaya Memulai Kembali Kehidupan Normal
Satu korban Herry Wirawan asal Kabupaten Tasikmalaya sudah dua tahun menjadi pelajar di boarding school milik Herry di Kota Bandung.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Di Bandung, pelaku rudapaksa terhadap 13 santriwati, Herry Wirawan, menjalani sidang kasusnya seraya mendekam di penjara.
Di Tasikmalaya, satu orang korban rudapaksa Herry Wirawan sedang memulai belajar kehidupan yang normal.
Pengakuan korban di Tasikmalaya itu diungkapkan Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Rabu (22/12/2021).
Pengurus P2TP2A Kabupaten Tasikmalaya, Aan Yuliati, membenarkan kondisi korban mulai pulih.
"Kondisi korban sudah pulih dan memulai kehidupan yang selayaknya seperti biasa," kata Aan singkat.
Satu korban Herry Wirawan asal Kabupaten Tasikmalaya sudah dua tahun menjadi pelajar di boarding school milik Herry di Kota Bandung.
Korban pun menjadi korban rudapaksa Herry, tapi tidak sampai hamil.
Korban pulang ke Tasikmalaya setelah Herry Wirawan ditangkap polisi.
Baca juga: Kesaksian Istri Herry Wirawan, Bongkar Muslihat Suami, Hubungan Renggang Diminta Tak Ikut Campur
Kesaksian istri Herry Wirawan
Kini, perlahan fakta-fakta baru muslihat Herry Wirawan saat melancarkan aksinya itu terbongkar.
Satu di antara fakta itu datang dari kesaksian istri Herry Wirawan.
Lewat kanal Youtube Saeful Zaman, istri Herry Wirawan menceritakan kesaksiannya terhadap muslihat luar biasa sang suami.
Istri Herry Wirawan menceritakan pada 2018 pengelolaan yayasan dilakukan secara terpisah.
Ia diminta mengurus Yayasan Al Ikhlas, sementara Herry mengurus pesantren yang terletak di Cibiru.
Setelah kejadian ia baru menyadari alasan pemisahan pengurusan karena muslihat suaminya tersebut.
Ia mengaku, setelah terjadi pemisahan kepengurusan, korban santriwati hamil justru lebih banyak dari yayasan yang diurus Herry.
“Saya dan anak-anak yang sebagian pindah di sana, dan ternyata lebih itunya teh ketika udah dipisah,”
“Jadi saya ngurusnya yang di Jalan Sukanegara di Rumah Tahfidz Al Ikhlas, Pak Herry di yayasan,” ungkap istri Herry Wirawan.
Kemudian, istri Herry itu juga menceritakan bahwa ia sempat memergoki perbuatan suaminya itu.
Ironisnya, ia masih tak bertindak jauh dengan alasan tak ada laporan lagi dari para santriwatinya.
Istri Herry Wirawan itu juga mengatakan para santriwatinya tak jujur kepadanya mengenai apa yang diperbuat suaminya.
“Anak-anak itu tidak bilang, ya enggak gitu, Bu, da Bapak mah gak ke atas lagi,” ungkapnya.

Karena hal itu, ia mengaku tak ada laporan lagi dari santriwatinya meyakinkan dirinya.
Istri Herry mengaku baru mengetahui tindakan suaminya saat terjadi penangkapan.
“Jadi saya itu tahunya itu saat benar-benar penangkapan,” ujarnya.
Ia pun membongkar alasan dirinya baru tahu perbuatan Herry Wirawan lantaran muslihat suaminya tersebut.
Istri Herry mengaku sejak terjadi pemisahan kepengurusan ia tak diperbolehkan Herry datang ke yayasan.
Ia bahkan menjelaskan muslihat Herry untuk bergantian.
Baca juga: FAKTA BARU, Istri Herry Wirawan Syok, Sebulan Stres: Kelihatan Suami Soleh, Ternyata Kelakukan Bejat
Saat dirinya datang ke yayasan, Herry justru datang ke Pesantren Tahfidz Al Ikhlas.
Hubungan Renggang
Istri Herry Wirawan itu bahkan mengaku sejak pemisahan pengelolaan, hubungan dirinya dengan suami pun mulai renggang.
Bahkan ia mengaku sama sekali tak terjadi komunikasi antara dirinya dengan suaminya, Herry Wirawan.
Setelah ada penangkapan, a mengaku saat itu dirinya syok hingga sempat percaya tak percaya.
Namun, ia mengaku tersadar setelah sejumlah kecurigaannya selama ini terjawab.
Istri Herry Dibatasi
Tak dibantah, istri Herry Wirawan mengaku ia mengetahui ada santriwatinya yang hamil.
Namun, ia menjelaskan saat itu ia hanya mendapat laporan dari santriwatinya yang tak haid.
“Ada satu anak yang bilang ke saya, ‘Bu, saya belum haid’,” ujarnya.
Baca juga: Nasib Istri Herry Wirawan Bisa Rumit, Tahu Ada Santri Hamil Tapi Diam, Jaksa Bergerak Bongkar Alasan
Mendapati laporan santriwatinya itu, ia mengaku sempat menyarankannya meminum obat.
Sejak itu, ia mengaku terus memantau santriwatinya itu dan terus bertanya keadaannya.
Namun, santriwatinya itu justru dipindahkan ke yayasan tempat Herry Wirawasan mengelola pesantren.
“Anak itu yang (bilang) belum haid itu, dia itu dipindahkan ke Sinergi (yayasan), jadi supaya enggak ditanya terus kayaknya,” ungkapnya.
Diakuinya, saat itu ia tak berpikir jauh atau pun curiga bahwa santriwatinya itu hamil.
Ia pun mengutuk dirinya sebagai orang yang bodoh karena terkena tipu daya suaminya.
“Kalau dibilang ya bodoh, ya terlalu polos lah, ya Allah, gitu kan,” ujarnya.
Dari sana ia baru menyadari, setiap ada sesuatu yang mencurigakan dari santriwati yang bersangkutan langsung dipindahkan Herry ke yayasan.
Istri Herry menjelaskan kata-kata Herry yang meminta dirinya tak ikut mencampuri urusannya di yayasan.
Seolah dibatasi, istri Herry diminta hanya mengurus mengelola bagian Pesantren Tahfidz Al Ikhlas.
“Dia itu bilang, ‘urus aja asrama yang Ibu urus, jadi jangan ikut campur dengan asrama yang di sana, jangan tanya-tanya apapun,”
“Jadi pokoknya dibatasi,” ungkap istri Herry Wirawan. (*)