Polda Metro Jaya Akan Panggil Habib Bahar dan Eggi Sudjana Soal Laporan Dugaan Ujaran Kebencian
Polda Metro Jaya akan memproses laporan terkait ujaran kebencian SARA yang diduga dilakukan Habib Bahar bin Smith dan Eggi Sudjana.
Laporanya ujaran kebencian?
Saya menebar ujaran kebencian pada siapa, putar rekaman saya secara utuh jangan dipotong-potong, apakah mengkritik kebijakan penguasa salah adalah ujaran kebencian. Bukankah saya berkata haram jatuhkan pemerintah yang sah kalau para musuh-musuh Habib Rizieq, bertubi-tubi menghina, mencaci, memaki dan memfitnah Habib Rizieq, apakah saya diam?
Saya tegak berdiri melawan kezaliman penguasa bukan melawan negara. Karena bagi saya, negara NKRI, Pancasila dan UUD 1945 harga mati. Bukankah ini negara demokrasi, saya pelayan umat pelayan rakyat, bersuara kebenaran dan melawan kezaliman.
Dan jikalau ada kebaikan dan kebijakan penguasa mensejahterakan rakyat, ya saya mendukung 1000 persen. Tapi ada kezaliman dan ketidakbenarannya kita kritik, kita nasihati.
Saya bilang berkali-kali, demi Islam, demi bangsa, demi rakyat Indonesia, demi NKRI, jangankan hanya dipenjara, nyawa jiwa saya murah harganya, darah saya murah untuk tumpah.
Mereka yang melaporkan berada di pihak kekuasaan dan saya terlapor berada di pihak rakyat Indonesia karena ceramah saya membela rakyat dan membela NKRI dari tangan asing, biar rakyat yang matanya masih terbuka saja yang menilai.
Adapun saya ketika bahas Dudung (Kasad, Jenderal Dudung Abdurachman) terkait dia berkata Tuhan bukan orang Arab, dalam ceramah saya, saya sampaikan dia salah besar berkata seperti itu. Karena itu menyerupakan Allah dengan makhluk. Karena namamya orang berarti dia melihat dengan alat mata, mendengar dengan ala telinga, berkata dengan alat lidah menyentuh dengan ala tangan, berjalan dengan alat kaki merasa dengan hati.
Saya bilang itu salah dan awas hati-hati bisa terjerumus ke dalam kemurtadan. Karena murtad ada 3 salah satunya murtad karena perkataan. Saya bilang kalau tidak paham agama lebih baik diam. Jangan sok tahu urusan agama, urus aja teroris OPM, itu nasihat saya.
Saya bukan hanya bahas kontroversi Dudung, tapi saya sampaikan ke jamaah yang hadir kalau ada kebaikan dan kebijakan Dudung yang baik kita ambil jangan kita hilangkan seperti dia mau rekrut TNI dari santri, itu bagus, kita dukung.
Saya sampaikan ke jamaah kebijakan dudung yang baik dukung tidak, jemaah serentak dukung.
Jadi sifatnya saya itu tawassud salah ya salah benar ya benar. Jangankan Dudung, pejabat atau penguasa, jika bapak kandung saya salah, saya lawan kesalaannya.
Saya tidak bahas TNI, saya tidak bahas Polri, tapi petinggi pejabat TNI Polri yang keluarkan kebijakan salah.
kebanyakan TNI cinta ulama dan habib karena TNI lahir dari ulama yaitu Jenderal Sudirman. Maka bagi saya pemimpin tertinggi TNI bukan Kasad, Panglima bukan presiden tapi bangsa dan rakyat indonesia.