Sering Ungkap Kasus Perampasan Nyawa, Polresta Bandung Kini Diuji di Kasus Tabrak Lari di Nagreg
Sering sukses ungkap kasus perampasan nyawa, Polresta Bandung kini dihadapkan pada kasus kematian dua remaja di Nagreg.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Sering sukses ungkap kasus perampasan nyawa, Polresta Bandung kini dihadapkan pada kasus kematian dua remaja di Nagreg.
Catatan Tribun, pengungkapan kasus perampasan nyawa oleh Polresta Bandung terkait kematian gadis di bawah umur di Pacet pada November 2020.
Kini, Polresta Bandung tengah menangani kematian dua remaja di Nagreg, Salsabila warga Nagreg Kabupaten Bandung dan Handi warga Garut karena jadi korban tabrak lari.
Dalam kasus ini, Salsabila dan Handi sebelumnya sempat kecelakaan di Nagreg, ditabrak mobil hitam pada 8 Desember 2021.
Baca juga: Viral Video Habib Bahar di Garut, Berendam di Jacuzzi dan Pegang Sesuatu di Jari Tangan Kanannya
Tubuh kedua remaja itu sempat terkapar di jalanan. Oleh pelaku pengendara mobil hitam itu, jenazah dua remaja itu dibawa.
Bukannya dibawa ke rumah sakit, Salsabila dan Handi malah dibuang ke Sungai Serayu di Jateng. 11 Desember 2021, jenazah keduanya ditemukan di dua tempat terpisah.
Satu ditemukan di Cilacap dan satu lagi ditemukan di Banyumas dalam keadaan tak bernyawa. Warga yang menemukan dua jenazah itu tidak menemukan identitas. Keduanya kemudian dikuburkan.
Belakangan, keluarga di Bandung mengidentifikasi bahwa dua remaja yang ditemukan di Jateng itu adalah Handi dan Salsabila.
Atas temuan fakta itu, Satreskrim Polresta Bandung menyelidiki kasus tersebut.
Baca juga: POLISI Bandung Cari Penabrak Handi & Salsabila yang Buang Jasad Korban di Banyumas, Periksa 9 Saksi
"Saksi 10 orang sudah kita periksa, keluarga korban kemudian saksi terkait," kata Kasatreskrim Polresta Bandung AKP Bimantoro Kurniawan, Senin (20/12/2021).
Polresta Bandung juga telah melakukan koordinasi dengan Polda Jabar dan Polda Jawa Tengah.
Pasalnya, kecelakaan terjadi di Jawa Barat tepatnya d wilayah Nagreg tapi jasad ditemukan di Jawa Tengah, tepatnya di wilayah Banyumas dan Cilacap.
"Saat ini, kita sudah melakukan rangkaian penyelidikan dan penyidikan mengumpulkan alat bukti," ucapnya.
Meskipun begitu, kepolisian sudah mengantongi ciri-ciri terduga pelaku berdasarkan rekaman video warga saat hari kejadian di lokasi tabrakan.
"Ciri pelaku sudah kita dapat dari keterangan saksi dan petunjuk lain, ya saat ini kita sedang fokus mengumpulkan alat bukti. Mohon doanya supaya cepat terungkap ya," katanya.
Cerita Keluarga
Deden Sutisna (41), paman Salsabila bercerita di hari kejadian, keponakannya dijemput teman prianya bernama Handi.
Tak berapa lama setelah dua remaja itu pergi, dia mendapatkan kabar dari warga bahwa Salsabila terlibat kecelakaan.
Ia dan warga yang dekat rumah korban langsung berlari ke jalan raya.
"Saya langsung lari ke depan, jarak dari sini ke depan Jalan Raya tak akan 10 menit atuh," kata Deden.
Namun, kata Deden, korban sudah dibawa oleh pengendara mobil yang menabraknya itu dan katanya akan dibawa ke rumah sakit.
"Maka saya langsung balik lagi ke rumah, membawa sepeda motor," ucap dia.
Deden mengaku, ia menggunakan motor langsung menuju puskesmas, yang merupakan pelayanan kesehatan terdekat di daerah tersebut.
"Pikiran saya langsung ke puskesmas, pas dicari korban tak ada, mungkin di RS lain yang dekat, langsung ke sana ternyata tak ada juga," kata Deden.
Ia mengaku balik lagi ke lokasi kejadian untuk mencari informasi dari warga yang membantu keponakannya saat terjadi kecelakaan.
"Tapi setelah beberapa rumah sakit didatangi, masih juga korban tak ditemukan," tuturnya.
Baca juga: Pelaku Tabrak Lari Handi dan Salsabila Masih Berkeliaran, Polisi Bandung Belum Juga Beri Komentar
Padahal, kata Deden, saat dia tiba di jalan raya, mungkin mobil yang membawa korban baru berjalan sekitar 500 meter.
"Saya pakai motor, tapi tak terkejar karena saya fokus langsung ke puskesmas dan rumah sakit," kata Deden.
Entes Hidayatulah, ayah korban bernama Handi, sejak hari kejadian, teruas mencari keberadaan anaknya yang tertabrak itu namun tidak kunjung ditemukan.
"Saya sudah mencari ke setiap rumah sakit yang ada di Jawa Barat, ke Ciamis, Tasik, Garut, Cicalengka semua sudah dicari tapi tidak ada, enam hari pencarian tidak ada," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (13/12/2021).
Entes mengatakan dari keterangan warga di lokasi kejadian, anaknya itu dibawa langsung pengemudi yang diduga menabrak kedua korban. Hingga saat ini tidak diketahui anaknya tersebut dilarikan kemana.
Video terkaparnya dua anak tersebut beredari di media sosial, terlihat kedua korban tengah terkapar tidak bergerak di depan mobil yang diduga menabrak keduanya.
"Ada saksi di lokasi yang bilang ke saya bahwa anak saya dimasukan ke dalam mobil tersebut, katanya mau dibawa ke rumah sakit, ke arah Limbangan," ujarnya.