Banyak Tawuran Pelajar Bermula dari Ejekan di Medsos, KPAI & Unpi Beri Pemahaman Bijak Gunakan Gawai
Ia menganalisis penggunaan gawai dan durasi memakai media sosial tingkat pelajar selama masa pandemi Covid-19 persentasenya naik tajam.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribunjabar.id Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Komisioner KPAI Kabupaten Cianjur, Cep Junjun Guntara SPd Mor, mengatakan, kecanduan gawai berlebih serta terlalu lama berkutat di media sosial tak sedikit memberikan dampak buruk bagi pelajar.
Ia menganalisis penggunaan gawai dan durasi memakai media sosial tingkat pelajar selama masa pandemi Covid-19 persentasenya naik tajam.
"Tak bisa dihindari selama dua tahun pelajar menggunakan handphone untuk melakukan pembelajaran, akhirnya menjadi kebiasaan," ujar Cep Junjun di Cianjur, Minggu (19/12/2021).
"Hal yang harus dilakukan adalah terapi agar tangan para pelajar yang sudah ketergantungan gawai dan media sosial bisa menggunakan gawai dengan bijak dan seperlunya saja."
Junjun mengatakan, efek dari kebablasan atau over time dari penggunaan gadget melebar ke hal lain seperti game online.
Pasalnya, pelajar akan mempunyai waktu luang setelah belajar online bertualang dengan gawainya.
"Hal tersebut boleh asal jangan kebablasan, salah satu contoh kecanduan media sosial yaitu game online atau hal yang lainnya," ujarnya.
Junjun mengatakan, ketergantungan dan kebiasaan menggunakan gawai over time ini bisa jadi masuk dalam kenakalan remaja.
"Tak sedikit juga terjadinya tawuran antarpelajar bermula dari ejekan di media sosial," katanya.
Junjun mengatakan, satu cara yang bisa dilakukan untuk melakukan terapi pada pelajar yang kecanduan gawai adalah mengadakan seminar edukasi yang bertajuk pencegahan kenakalan remaja dan mengoptimalkan peran media sosial untuk membentuk karakter remaja berkualitas.
Menurut Junjun, hal tersebut sudah dilakukan dan digelar di aula SMK Putra Pertiwi Indonesia Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, akhir pekan ini.
Seorang mahasiswa Unpi, Ardi Ardian, mengatakan, seminar tersebut memberikan efek positif bagi peserta.
Ia berharap ada penularan dan pencegahan baik juga bagi pelajar terutama yang telah kecanduan gawai.
Ardi mengatakan, mahasiswa mempunyai program kuliah kerja nyata yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.