Saat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Ingin Belajar dari Satpam soal Pelayanan Warga
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran ingin belajar dari satpam dalam melayani masyarakat yang datang ke bank.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Mega Nugraha
Di momen itulah, ada komplotan pencuri mengintai Meta. Saat itu, Meta mengendarai mobilnya menuju rumah. Saat berkendara, ada pengendara motor yang mengikuti.
"Ada motor ngikutin dan orangnya ngomong. Tapi kurang dengar ngomong apa," ujar Meta.
Hal itu terjadi dua kali. Pertama, seseorang mengetuk spion mobil Meta. Selanjutnya, giliran kaca mobil Meta yang diketuk.
"Beberapa meter lagi ada ngetuk kaca. Habis ngetuk spion, ngetuk kaca. Orangnya sambil ngomong, 'itu bahayain orang'," ucap Meta.
Meta berhenti dan mengecek mobil yang dikendarainya. Di saat bersama, ada pria membuka pintu mobil bagian kiri mengambil tasnya.
Dalam peristiwa itu, Meta kehilangan tas berisi kartu ATM, KTP, kartu kredit dan kunci mobil. Uang Rp 7 juta ikut raib.
Peristiwa pencurian itu ternyata terekam CCTV. Rekaman CCTV-nya beredar dan viral.
Lapor Polisi Dan Kena Omel
Seusai kejadian, dia langung laporan ke Polsek Pulogadung. Dalam laporanya, ia kehilangan uang Rp 7 juta dan sejumlah kartu penting di tasnya.
"Saya nyebut lah ada lima ATM (yang hilang). Terus salah satu polisi itu berucap, enggak enak nadanya," ujar Meta.
"Dia bilang, 'Ngapain sih ibu punya kartu ATM banyak-banyak? Kalau gini kan jadi repot. Percuma kalau dicari juga pelakunya. Memang ibu enggak tahu adminnya itu mahal?'," ucap Meta menirukan omongan polisi tersebut.
Meta pun kecewa. Ia sedang susah, tetapi malah kena omel dari polisi. Meta juga menyayangkan ucapan yang keluar dari polisi itu.
"Bukan sesuatu yang penting dan enggak banget disampaikan oleh polisi, dan saya langsung sudah il-feel (hilang feeling) lah istilahnya. Ini polisi gimana sih enggak ada iba, enggak ada simpati," kata Meta.
"Caranya menyampaikan nggak pas ya, karena saya sedang kesusahan. Terus kenapa bahas ATM banyak? Adminnya mahal?" tutur Meta.
Di Polsek Pulogadung, Meta ditanya nama lengkap, tanggal lahir, dan barang-barang yang hilang. Namun, setelah itu, polisi tidak memberitahu kepada Mita ihwal prosedur selanjutnya.