Cek Kesehatan Jantung Saat Pandemi Kini Lebih Mudah Lewat Aplikasi di Ponsel Anda

WHO memprediksi pada 2030 orang yang meninggal akibat penyakit jantung bisa menyentuh angka 50 juta per tahun.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Dokter spesialis jantung dr. Agus Thosin, Sp.JP (kedua dari kanan) di acara peluncuran aplikasi Jantungku di Jalan BKR, Kota Bandung, Jumat (17/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.

Penyakit jantung juga jadi penyebab sepertiga dari seluruh kematian yang ada di dunia pada tahun 2019.

Jumlah kematiannya juga terus meningkat, bahkan pada 2020 saja hampir 10 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung.

WHO memprediksi pada 2030 orang yang meninggal akibat penyakit jantung bisa menyentuh angka 50 juta per tahun.

Meskipun demikian, masyarakat saat ini masih awam akan informasi ciri-ciri seseorang yang terkena penyakit jantung.

Dokter spesialis jantung dr. Agus Thosin, Sp.JP menjelaskan gejala yang terjadi saat seseorang terkena jantung, di antaranya adalah sesak napas, nyeri dada, nyeri ulu hati, bahkan rasanya seperti mau pingsan.

"Ketika hal ini muncul, banyak yang takut untuk memeriksakannya ke dokter. Masyarakat banyak yang tidak paham. Kebanyakan orang menganggap masuk angin," ucap dr Agus saat ditemui di acara peluncuran aplikasi Jantungku di Jalan BKR, Kota Bandung, Jumat (17/12/2021).

Ketika seseorang terkena serangan jantung di luar rumah, masyarakat sekitar pun seringkali bingung apa yang harus mereka lakukan.

Minimnya kesadaran masyarakat akan edukasi penyakit jantung membuat dr Agus pun menghadirkan aplikasi Jantungku sebagai solusi atas permasalahan kesehatan jantung.

“Jantungku memiliki fitur yang merupakan sebuah terobosan dalam aplikasi kesehatan, yaitu penyimpanan catatan medis digital yang dapat menyimpan data kesehatan penggunanya dengan aman," ujar dr Agus.

Hal ini, kata dr Agus, sangat membantu bagi para dokter spesialis jantung dalam memberikan penilaian medis kepada pengguna baik melalui konsultasi online maupun langsung.

Berbagai macam fitur dengan banyak manfaat disematkan dalam aplikasi sehingga penggunanya dapat mengakses layanan kesehatan jantung hanya dari smartphone yang dimilikinya.

"Seluruh data kesehatan pengguna Jantungku tersimpan dalam teknologi blockchain yang menjadi keunggulan Jantungku sehingga pengguna tidak perlu khawatir datanya hilang atau diakses orang lain tanpa seizin pengguna yang bersangkutan," ujarnya.

Adanya pandemi membatasi dan menyulitkan masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung karena khawatir risiko penularan ketika berkonsultasi secara langsung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved